"Target dana akan dihimpun selama 2 tahun dari PUB V I sebesar Rp19 triliun, sedangkan untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I yaitu sebesar Rp2 triliun," kata Direktur Sekuritas dan Pembiayaan SMF, Heliantopo, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat.
Penerbitan obligasi tersebut, kata dia merupakan bentuk komitmen SMF sebagai penyedia likuiditas jangka menengah panjang bagi KPR.
Melalui penerbitan obligasi tersebut, kata dia lebih lanjut, SMF menawarkan tiga seri obligasi, yakni obligasi seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp428 miliar dan tingkat bunga tetap sebesar 7,50 persen dengan jangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi.
Sementara itu, obligasi seri B mempunyai jumlah pokok sebesar Rp640 miliar dengan tingkat bunga tetap 8,50 persen berjangka waktu 3 tahun.
Sementara obligasi seri C bernilai pokok Rp932 miliar dengan bunga tetap 8,75 berjangka waktu 5 tahun.
Selain itu, SMF juga menerbitkan sukuk mudharabah I tahap I sebesar Rp100 miliar berjangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi.
Penerbitan tersebut merupakan bagian dari sukuk mudharabah berkelanjutan I tahun 2019.
Obligasi tersebut, kata Heliantopo, telah memenuhi kriteria instrumen bagi Lembaga Jasa keuangan Non-Bank atas peraturan otoritas jasa keuangan No.36/POJK.05/2006 tentang perubahan atas peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.1/POJK.05/2016 tentang investasi surat berharga bagi lembaga jasa keuangan non-bank.
Baca juga: SMF kucurkan pembiayaan Rp2,51 triliun pada kuartal I 2019
Baca juga: SMF berencana terbitkan surat utang Rp9 triliun
Baca juga: SMF salurkan pinjaman Rp4,3 triliun semester satu
Pewarta: Katriana
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019