Azizah, pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK), saat ditemui di kawasan Abdul Muis, Jakarta, Senin, mengatakan, saat naik Jak Lingko ber-AC ia tidak banyak menghirup karbon monoksida dari kendaraan bermotor.
Pasalnya, pintu Jak Lingko ber-AC selalu ditutup selama angkot berjalan dari Halte Transjakarta Tanah Abang menuju parkiran mobil Taman Intan Indah di Kota Tua.
Berbeda dengan angkot biasa, penumpang kerap terpapar gas buangan kendaraan yang dapat menyebabkan napas sesak.
Baca juga: Pengemudi Jak Lingko pilih angkutan ber-AC karena lebih aman
Senada dengan Azizah, Lesfriyah, pelajar, mengatakan Jak Lingko ber-AC membuat penumpang jadi lebih nyaman saat berkendara dengan angkot.
“Nyamannya sudah seperti naik Transjakarta. Sejuk di sini (Jak Lingko, red),” kata Lesfriyah yang naik dari Abdul Muis menuju Pecenongan.
Walaupun Jak Lingko mendapat respon positif dari penumpang, jumlah armadanya masih cukup terbatas.
Baca juga: Cakupan layanan Jak Lingko semakin diperluas
Selama layanan uji coba berlangsung sejak 1 Juli, ada sekitar lima Jak Lingko ber-AC yang melayani penumpang dari Tanah Abang menuju Kota.
Selama layanan uji coba, penumpang tidak dikenakan biaya saat naik Jak Lingko ber-AC.
Namun, penumpang diharuskan memiliki kartu Jak Lingko atau KJP (Kartu Jakarta Pintar).
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019