• Beranda
  • Berita
  • BKKBN-Pemprov Kalteng berkolaborasi berantas kekerdilan

BKKBN-Pemprov Kalteng berkolaborasi berantas kekerdilan

8 Juli 2019 17:36 WIB
BKKBN-Pemprov Kalteng berkolaborasi berantas kekerdilan
Ilustrasi - Petugas Kesehatan Puskesmas Muara Dua melakukan pemeriksaan stunting anak meliputi status gizi, berat badan dan tinggi badan di Desa Meunasah Alue, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (27/3/2019). (ANTARA FOTO/RAHMAD)
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah meningkatkan kolaborasi program kerja guna memberantas  kekerdilan (stunting) di daerah setempat.

"Melalui momen Harganas tahun ini kami bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk membangun keluarga yang semakin sejahtera dan berkualitas termasuk salah satunya terkait isu stunting," kata Plt Kepala BKKBN Kalteng Satyawati Kusumawijaya di Palangka Raya, Minggu.

Saat ini diantara program intervensi yang dilakukan BKKBN Kalteng untuk mengatasi stunting seperti sosialisasi, lokakarya (workshop), termasuk mengintensifkan koordinasi dan singkronisasi program dengan pemerintah daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten kota.

"Sesuai yang dikatakan Sekda Kalteng bahwa stunting harus diatasi dan dilakukan intervensi oleh semua pihak," kata Satyawati terkait pelaksanaan acara Harganas XXVI 2019 yang digelar di Provinsi Kalimantan Selatan.

Sekda Provinsi Kalimantan Tengah Fakhrizal Fitri mengatakan isu stunting menjadi sangat penting untuk segera diselesaikan di Kalteng.

"Apalagi Kalteng masuk dalam lima besar tingkat Nasional terkait penderita stunting. Untuk itu kami akan meningkatkan kolaborasi program dengan BKKBN serta pihak terkait lainnya," katanya.

Berbagai upaya pendanaan program untuk menurunkan angka stunting pun akan diupayakan baik melalui APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota maupun memanfaatkan dana CSR sektor swasta.

"Hal ini dilakukan untuk menciptakan keluarga yang berkualitas dan sejahtera. Seperti yang disampaikan dalam peringatan Harganas yang disampaikan ibu Puan yakni mewujudkan keluarga yang "sakinah, mawaddah dan warohmah'," katanya.

Dia menambahkan, keluarga berkualitas dan sejahtera juga akan mampu menciptakan generasi muda berkarakter dan berdaya saing yang akan mampu membangun daerah dan bangsa.

"Keluarga adalah tempat berlabuh dan saling berbagi kasih sayang di tingkat paling dalam. Selain itu juga garda terdepan dan proses awal dalam membentuk karakter bangsa," katanya.

Fakhrizal pun berharap keluarga di Kalimantan Tengah semakin sejahtera dan berkualitas sehingga mampu mewujudkan perannya membentuk generasi muda berkarakter dan cerdas serta berdaya saing.*


Baca juga: Kalteng masuk zona merah anak kerdil

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019