Pakar gizi Doktor Matthew mengimbau masyarakat untuk meningkatkan konsumsi air minum sebanyak 12 gelas per hari selama musim kemarau.Masyarakat bisa mengonsumsi 4 gelas air putih pada pagi hari, 2 gelas lagi pada pagi menjelang siang hari, kemudian 2 gelas pada siang hari. Empat gelas sisanya bisa dikonsumsi dari sore hingga menjelang tidur
"Di sini daerahnya tropis, jadi kebutuhan air minum juga meningkat terutama saat kemarau," kata Matthew di Jakarta, Senin (8/7).
Dia mengatakan saat musim kemarau, tubuh memerlukan lebih banyak cairan untuk menghindari dehidrasi.
Dehidrasi karena kekurangan cairan tersebut dapat menimbulkan masalah kesehatan lain seperti kelelahan, migrain bahkan pingsan.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa tubuh membutuhkan lebih banyak air untuk menetralisir suhu tubuh, terutama saat kemarau.
Baca juga: Cegah dehidrasi saat puasa tak melulu dari konsumsi air putih
Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk mengonsumsi air putih sebanyak 12 gelas per hari guna memenuhi kebutuhan cairan, khususnya saat berada di tengah suhu panas.
Masyarakat bisa mengonsumsi 4 gelas air putih pada pagi hari, 2 gelas lagi pada pagi menjelang siang hari, kemudian 2 gelas pada siang hari, kata dia.
Empat gelas sisanya bisa dikonsumsi dari sore hingga menjelang tidur, imbuhnya.
Selain itu, kata dia, jika tidak terbiasa dengan pola minum yang teratur seperti itu, masyarakat bisa mengonsumsi air minum setiap satu jam sekali sebanyak 1 gelas.
Meningkatkan konsumsi air putih guna memenuhi kebutuhan cairan tubuh penting dilakukan agar tubuh bisa menjalankan aktivitas sebagaimana mestinya tanpa terkendala masalah kesehatan yang diakibatkan oleh musim panas atau kemarau, tegasnya.
Baca juga: Ahli gizi: kemarau dapat timbulkan masalah gizi
Pewarta: Katriana
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019