"Saat kemarau, perlu konsumsi makanan dengan gizi yang seimbang agar kebutuhan gizi terpenuhi," katanya di Jakarta, Senin.
Untuk memenuhi gizi yang seimbang tersebut, kata dia, masyarakat perlu memperbanyak konsumsi makanan dari bahan yang segar dan alami.
Makanan yang segar dan alami tersebut contohnya dapat diperoleh dari bahan makanan seperti sayur, buah dan kacang-kacangan.
Dia juga menyarankan agar masyarakat untuk menghindari makanan olahan dan juga goreng-gorengan karena tidak memberikan gizi yang dibutuhkan untuk kesehatan.
Selain itu, gorengan juga memiliki kalori yang dapat menambah berat badan.
Sementara itu, porsi yang tepat untuk memenuhi gizi yang seimbang, menurut dia, tergantung beberapa faktor seperti berat badan, jenis kelamin, usia dan lain-lain.
Secara umum, seseorang membutuhkan kurang lebih 40-60 persen kalori dari sumber karbohidrat, 10-15 persen dari sumber protein dan 20-30 persen dari sumber lemak, katanya.
Selain menerapkan pola makan dengan gizi seimbang dan cukup minum, dia juga menekankan perlunya untuk meluangkan waktu untuk menggerakkan tubuh setiap hari untuk menjaga daya tahan tubuh.
Dia juga menyarankan masyarakat untuk menjaga pola tidur 7-9 jam per malam. Kurang tidur dapat menurunkan daya tahan tubuh, katanya.
Dengan menjaga pola makan dengan gizi yang seimbang, berolahraga setiap hari dan juga menjaga waktu tidur diharapkan masyarakat dapat menjalankan aktivitas dengan penuh semangat dan prima tanpa terkendala masalah kesehatan, khususnya saat musim kemarau, kata dia.*
Baca juga: Ahli gizi: Krisis air akibat kemarau picu perilaku hidup tidak sehat
Baca juga: Pakar Gizi imbau masyarakat konsumsi 12 gelas air sehari saat kemarau
Pewarta: Katriana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019