Walau terlihat sederhana dan sepele, cuci tangan pakai sabun bisa mencegah dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri maupun virus
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Wiendra Waworuntu sangat menganjurkan agar masyarakat mencegah penyakit menular dengan mencuci tangan pakai sabun.
Saat dihubungi di Jakarta, Senin, ia mengatakan cuci tangan pakai sabun merupakan hal utama dari perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang sederhana guna mencegah penularan penyakit yang diakibatkan oleh bakteri dan virus.
"Cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sesudah makan, jadi itu yang harus ditanamkan," katanya.
Selain itu cuci tangan pakai sabun, kata dia, juga dianjurkan dilakukan setelah buang air, setelah beraktivitas, saat akan menyusui bagi ibu yang memiliki balita, dan setelah memegang hewan peliharaan.
"Walau terlihat sederhana dan sepele, cuci tangan pakai sabun bisa mencegah dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri maupun virus," katanya.
Bahkan, kata dia, ada penelitian yang mengungkapkan bahwa perilaku mencuci tangan pakai sabun ini dapat mengurangi risiko diare sebanyak 45 persen.
Ia menambahkan selain diare, kegiatan sederhana ini juga bisa meminimalkan penyakit menular lain seperti hepatitis, cacingan, dan infeksi pernapasan.
Wiendra menyebutkan diare merupakan penyakit yang perlu diwaspadai karena sering terjadi di musim kemarau seperti saat ini.
Dia menganjurkan agar masyarakat menjaga kebersihan air, terutama air yang digunakan untuk konsumsi dengan memasaknya terlebih dahulu.
Karena itu, ia menyarankan agar memasak air untuk diminum hingga mendidih agar jika ada bakteri yang mencemari air sebelumnya bisa mati dan aman untuk dikonsumsi. Tidak terlepas air yang akan dikonsumsi tersebut merupakan air isi ulang, dianjurkan untuk dimasak lebih dulu.
Baca juga: Cuci tangan pakai sabun cara murah dan efektif hindari penyakit
Baca juga: 100 anak difabel ikuti lomba cuci tangan pakai sabun
Baca juga: Ayo cuci tangan biar bersih
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019