Total anggaran yang dikucurkan untuk membangun 102 unit rumah bantuan tersebut mencapai Rp8,3 miliar yang bersumber dari dana otonomi khusus Aceh (DOKA) dan APBK Nagan Raya.
"Saat ini sedang dilakukan verifikasi calon penerima rumah bantuan oleh petugas bersama aparat desa, hal ini untuk memastikan agar calon penerima rumah bantuan tepat sasaran," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Amran Yunus kepada Antara, Selasa.
Menurut dia pembangunan rumah tersebut juga bertujuan menyediakan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat kurang mampu dan layak mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah, agar masyarakat tidak lagi menempati rumah yang tidak layak huni.
Pembangunan rumah tersebut diharapkan akan tuntas dilakukan pada tahun 2019, sehingga pada awal tahun 2020 mendatang, rumah bantuan tersebut bisa segera ditempati oleh masyarakat.
"Saat ini program pembangunan rumah dhuafa tersebut masih dalam tahap tender, kita berharap nantinya pembangunannya dapat selesai tepat waktu," harap Amran Yunus.
Ia menambahkan, rumah bantuan yang akan dibangun tersebut juga berdasarkan usulan dari masing-masing masyarakat yang sebelumnya sudah direkomendasikan oleh aparat desa dan kecamatan, guna selanjutnya diserahkan ke pemerintah daerah untuk dilakukan verifikasi ke masing-masing lokasi calon penerima rumah bantuan.
Sementara itu, Bupati Nagan Raya HM Jamin Idham berharap, pembangunan rumah bagi kaum dhuafa, warga miskin, dan kaum disabilitas tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan dan perhatian penuh kepada masyarakat, agar ke depan tidak ada lagi masyarakat di daerah ini yang tinggal di rumah yang tidak layani huni.
Hal tersebut juga merupakan bagian dari program kerja Pemerintah Kabupaten Nagan Raya untuk mensejahterakan seluruh masyarakat di daerah itu, harapnya.
Baca juga: Percepatan pembangunan di Nagan Raya-Aceh didukung TNI-AD
Baca juga: Pengadaan rumah dhuafa Aceh gunakan "e-katalog"
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019