"Berdasarkan data yang kami himpun dari BPBD tingkat kabupaten/kota, hingga saat ini ada tujuh kabupaten/kota di Jawa Barat yang terdampak kekeringan," kata Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jawa Barat Supriyatno dalam acara Jabar Punya Informasi di Gedung Sate Bandung, Selasa.
Ia menyebut kejadian kekeringan tahun ini tidak biasa, karena juga meliputi wilayah Kota dan Kabupaten Bogor yang selama ini curah hujannya tergolong cukup tinggi.
"Kalau analisis saya, air yang dimaksud ialah air minum, air dalam. Ini diindikasikan laporan kekeringan ini bahwa ada penurunan air. Rupanya air hujan yang turun tidak meresap ke dalam tetapi hampir 97 persen itu langsung mengalir ke sungai," kata dia.
Dalam mengatasi dampak kekeringan, ia mengatakan, BPBD Provinsi Jawa Barat fokus pada upaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih di daerah-daerah yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih dengan prioritas pertama warga, kedua industri, dan ketiga persawahan.
BPBD Jawa Barat bekerja sama dengan aparat TNI dan Polri untuk membagikan air untuk irigasi selama musim kemarau.
"Itu kan ada gilir giring (program irigasi), di mana ini ada konflik kepentingan sehingga petugas TNI dan Polri dilibatkan untuk mencegah hal tersebut," kata dia.
Baca juga:
Gubernur Jawa Barat minta bupati/wali kota antisipasi kekeringan
ACT salurkan air bersih di Jawa Barat
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019