Konsul Republik Indonesia Tawau, Sulistijo Djati Ismojo di Tawau menyatakan, bantuan yang diserahkan tersebut sebenarnya bukan semata-mata bagi WNI tetapi juga warga negara Malaysia yang turut menjadi korban.
Penyerahan bantuan berupa makanan pokok dan alat kebersihan dasar itu di Masjid Hidayah Al Mustaqim Sabah-Malaysia. "Kami turut prihatin atas musibah ini" ujar Djati.
“Bantuan ini bukan saja untuk warga negara Indonesia, tapi juga untuk warga negara Malaysia yang menjadi korban kebakaran," tambah dia.
Usai menyerahkan bantuan, Konsul RI beserta staf melakukan kunjungan ke lokasi kebakaran dan berdialog dengan warga. Saat berbincang dengan warga negara Indonesia yang menjadi korban kebakaran akan membantu pengurusan paspor yang ikut terbakar.
Baca juga: Konsulat RI di Tawau antisipasi pernikahan dini anak TKI
Menanggapi permohonan tersebut, Konsul RI mengatakan memberikan perhatian khusus terkait pengurusan dokumen.
Menurut Djati, meskipun paspor sudah terbakar, namun rekam biometrik (scan sidik jari dan kornea mata) para WNI masih tersimpan dalam data base imigrasi Indonesia.
Namun pengumpulan identitas WNI korban kebakaran tetap harus memenuhi persyaratan dan verifikasi KRI Tawau sebelum mendapatkan paspor.
Kebakaran yang terjadi pada Rabu (3/7) menghanguskan 86 rumah petak yang dihuni oleh 61 kepala keluarga. Sebanyak 21 kepala keluarga diantaranya berkewarganegaraan Indonesia.
WNI yang menjadi korban kebakaran ini sebagian besar bekerja pada kilang/pabrik kayu.
Baca juga: TKI di Malaysia masih ada yang diberi upah tak wajar
Pewarta: Rusman
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019