“Dalam sebuah demokrasi berbeda pilihan itu adalah hal yang sangat lumrah, untuk itu saya mengajak kita semua bergandengan tangan menyatukan kekuatan untuk bangsa yang besar ini,” ujar Yasonna saat memberikan sambutan di acara peresmian gedung baru Kantor Imigrasi Kelas 2 Bekasi, Jawa Barat, Rabu.
Yasonna mengatakan pemilihan presiden (pilpres) kali ini seolah-olah menciptakan kondisi masyarakat yang saling mencurigai dan bahkan seakan tidak mau bersahabat.
Baca juga: Ronny Sompie: Negara tidak menghalangi Rizieq pulang
Baca juga: PKB tidak sepakat pemulangan HRS jadi syarat rekonsiliasi
Namun kata dia, Indonesia memiliki masyarakat yang plural dan heterogen sehingga perbedaan itu seharusnya disyukuri.
“Pluralisme itu karunia dan kodrat Tuhan, yang menciptakan kita ada yang Aceh, Batak, Sunda, Betawi, untuk saling mengenal antarbudaya,” tambahnya.
Pada kesempatan itu Yasonna juga mengibaratkan masyarakat Indonesia seperti bunga, bahwa bunga itu indah karena tercipta dari beragam jenis dan warna, apabila semua bunga itu hitam, maka tidak akan elok jadinya.
Baca juga: Moeldoko: Ada hal lebih besar dari memenuhi syarat rekonsiliasi
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019