"Kita sudah turun yaitu tim dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) dan dari Direktorat Rehabilitasi Sosial," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, pemerintah harus turun agar keberadaan para pencari suaka itu tidak sampai menimbulkan masalah sosial dalam masyarakat.
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Edi Suharto mengatakan, Indonesia sebagai negara yang ketempatan pencari suaka asal Afghanistan dan beberapa negara lainnya akan memberikan pelayanan kemanusiaan.
"Kita akan rawat mereka, terutama yang menjadi fokus kita adalah anak-anaknya, yang kita beri pelayanan sebatas regulasi yang ditetapkan. Sakti Peksos juga sudah turun untuk menangani psikososial anak-anak mereka," tambah Edi.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan, tim PSKBS Kementerian Sosial sudah turun bersama tim Dinas Sosial DKI Jakarta untuk memantau pemindahan para pencari suaka ke gedung DPRD DKI Jakarta dan Islamic Centre.
"Kami memberikan dukungan bantuan permakanan sesuai permintaan Dinsos," kata Harry Hikmat.
Sebanyak 241 orang pencari suaka dari negara seperti Somalia, Sudan dan Afghanistan menempati trotoar Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat di depan dan seberang kantor Badan PBB untuk Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) Kebon Sirih sejak sepekan terakhir.
Sampai Kamis, sebagian pencari suaka masih berkumpul di trotoar itu, duduk beralas kardus atau terpal. Ada juga yang memasang tenda.
Indonesia hanya menjadi tempat transit sementara bagi mereka sebelum UNHCR menentukan negara ketiga yang akan menampung mereka.
Baca juga:
Sudah berkemas, pencari suaka menunggu direlokasi
Pemprov DKI tunggu langkah UNHCR terhadap pencari suaka
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019