Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga calon presiden Prabowo Subianto dengan presiden terpilih Joko Widodo merupakan wujud persatuan Indonesia.Pimpinan-pimpinan yang tadinya berkompetisi sekarang juga melakukan langkah-langkah untuk menunjukkan kepada bangsa Indonesia, bahwa kita tetap bersatu meskipun pernah berkompetisi
"Pimpinan-pimpinan yang tadinya berkompetisi sekarang juga melakukan langkah-langkah untuk menunjukkan kepada bangsa Indonesia, bahwa kita tetap bersatu meskipun pernah berkompetisi," ujar Sri usai menghadiri acara Dies Natalis Politeknik Keuangan Negara STAN, Tangerang, Minggu.
Sri mengatakan rekonsiliasi yang dilakukan Jokowi dan Prabowo dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat tentang kenegarawanan para pemimpin negara.
Baca juga: Buka Dies Natalis PKN STAN, Sri Mulyani atraksi memanah
Para pemimpin negara, kata dia, memiliki tanggung jawab untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa proses politik pada Pilpres 2019 telah berjalan dengan baik.
Lewat pertemuan itu, kini timbul rasa kelegaan dan kegembiraan di tengah-tengah publik.
"Kita merasa lega dan sangat senang bahwa ini terjadi apa yang disebut pertemuan di dalam simbol, bahwa seluruh proses politik telah terjalankan secara baik dan menghasilkan suatu hasil yang kemudian kita hormati bersama," ucap dia.
Baca juga: Sri Mulyani lantik 26 pejabat eselon II dan III
Sebelumnya, Presiden terpilih Joko Widodo naik MRT dengan Prabowo Subianto melakukan pertemuan di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus Jakarta Selatan, Sabtu (13/7).
Pertemuan tersebut terjadi 15 hari pascaputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang diajukan Prabowo-Sandi.
Jokowi ketika tiba di Stasiun MRT Senayan, mengungkapkan bahwa pertemuan dirinya dengan Prabowo Subianto merupakan pertemuan seorang sahabat, pertemuan seorang kawan, pertemuan seorang saudara yang sudah direncanakan lama. Namun, masih terkendala karena Prabowo sering mondar-mandir keluar negeri.
Dirinya juga mengaku sengaja memilih MRT sebagai lokasi pertemuan karena ia tahu bahwa Prabowo belum pernah mencoba MRT yang baru beroperasi beberapa bulan tersebut.
"Yang kedua setelah kontestasi kompetisi di pilpres, kita tahu kompetisi di pilpres adalah kompetisi yang harus ngomong apa adanya, kompetisi yang sangat keras, baik di antara kami maupun pendukung. Oleh sebab itu setelah pilpres usai, silaturahmi antara saya dengan bapak Prabowo Subianto bisa kita lakukan pada pagi hari ini," ungkap Jokowi.
Baca juga: Sri Mulyani: Perbaikan neraca perdagangan harus jadi kerja tim
Pewarta: Fathur Rohman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019