"Kita harus optimis menatap masa depan, kita harus percaya diri dan berani menghadapi tantangan-tantangan kompetisi global, harus berani, kita harus yakin bahwa kita bisa menjadi salah satu negara terkuat di dunia," kata Presiden Jokowi pada acara Visi Indonesia, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Jokowi mengatakan Indonesia harus mampu menghadapi fenomena perkembangan zaman dunia global yang semakin dinamik, penuh perubahan, kecepatan, resiko, kompleksitas, juga penuh hal-hal tak terduga di luar perhitungan.
Baca juga: Jokowi akan "hajar" birokrasi yang menghambat
Baca juga: Partai koalisi sodorkan sejumlah nama ke Jokowi untuk jadi menteri
Baca juga: Presiden Jokowi butuh menteri yang berani
Ia pun berpesan bahwa mimpi yang besar itu hanya bisa terwujud bila masyarakat Indonesia bersatu, optimis, dan percaya diri dalam menghadapi tantangan global.
"Persatuan dan kesatuan bangsa adalah pengikat utama dalam meraih kemajuan itu, hanya dengan bersatu kita akan menjadi negara yang kuat dan disegani di dunia," tambahnya.
Dalam mimpi menjadi salah satu negara yang disegani, kata dia, masyarakatnya pun tidak bisa pecah belah. Maka dari itu, ia mengatakan ke depan, tidak ada lagi warga Indonesia yang mempermasalahkan pancasila dan tidak mau Bhineka Tunggal Ika.
"Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak toleran terhadap perbedaan, tidak ada lagi orang indonesia yang tidak menghargai penganut agama lain, warga suku lain, dan etnis lain. Sekali lagi ideologi kita adalah pancasila kita ingin bersama dalam Bhineka Tunggal Ika dalam keberagaman, rukun itu indah, bersaudara itu indah, bersatu itu juga indah," ucap Presiden Jokowi menutup pidatonya.
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019