"Anak-anak, mari kita optimis selalu melihat masa depan, sehingga bermanfaat untuk bangsa dan negara," ucap Perwakilan CT ARSA Foundation, Prof Dr Muhammad Nuh, di Sigi, Senin. Prof Muhammad Nuh mewakili Chairul Tanjung dan CT ARSA Foundation meresmikan SD Inpres Lolu yang dibangun oleh perusahaan ARSA Fondation dan Transmedia Corpora.
SD Inpres Lolu, Sigi, menjadi salah satu terdampak gempa dan pergerakan tanah yang sangat parah pada 28 September 2018, karena, sekolah tersebut tidak dapat di gunakan untuk proses belajar dan mengajar dan merka belajar mengajar berlangsung di tenda dan kelas darurat.
Pada Minggu (9/12/2018) Chairul Tanjung meletakkan batu pertama pembangunan kembali sekolah dasar tersebut, untuk memulihkan proses penyelenggaraan pendidikan, demi masa depan generasi bangsa.
Kini, sekolah itu telah di resmikan dan mulai difungsikan oleh guru dan siswa untuk penyelenggaraan belajar mengajar. "Siapa tahu ke depan yang akan menjadi menteri dan presiden dari alumni sekolah dasar ini," ucap Muhammad Nuh saat menyampaikan sambutan.
Usai menyampaikan sambutan, Muhammad Nuh meninjau ruang kelas sekaligus menyapa para siswa. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memanggil beberapa siswa lalu menanyakan cita-cita siswa tersebut.
Alfian, siswa kelas tiga menjawab bahwa ia bercita-cita jadi polisi. Anugrah, siswa kelas tiga, bercita-cita jadi tentara. Muhammad Nuh juga menanyakan pekerjaan orang tua dari Anugrah. Lalu, di jawab pekerjaan orang tua tukang bangunan, kemudian, Radit, usia 11 tahun kelas 5, bercita cita menjadi polisi. Dinda, bercita-cita menjadi guru.
"Anak-anak senang, ya, karena sekolahnya telah di perbaiki. Harus lebih rajin belajar," imbuh Muhammad Nuh.
Pembangunan SD Inpres Lolu merupakan salah satu program tanggung jawab sosial CT Arsa Foundation dan CT Corp yang di peroleh dari dana pemirsa dan pembaca melalui program dompet amal Transmedia, Program Mega Berbagi, Transmart Carrefour Peduli, dan di tambahkan dengan sumbangan dari Chairman CT Corp dan CT Arsa Foundation.
Lewat progran itu terkumpul dana senilai Rp 20 miliar. Anggaran itu di gunakan untuk membangun sembilan sekolah dan tiga rumah ibadah di Kota Palu dan Kabupaten Sigi.
Baca juga: Pembangunan sekolah rusak akibat gempa di Sigi mulai dibangun
Baca juga: Sigi sudah mulai bersekolah
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019