“Pada SMMPTN ini kita bekerja sama dengan 15 PTN di wilayah Sumatera, tujuannya untuk mencari calon mahasiswa terbaik dan kita akan memprioritaskan putra dan putri daerah, karena pada SBMPTN yang lalu banyak putra dan putri daerah kita yang tidak terjaring,” kata Rektor Unja Prof. H. Johni Najwan di Jambi.
Pendaftaran seleksi masuk perguruan tinggi secara mandiri tersebut telah dibuka sejak tanggal 1 Mei lalu dan akan di tutup pada tanggal 16 Juli mendatang. Unja memprediksikan ada sekitar enam ribuan calon mahasiswa yang mendaftar melalui jalur mandiri tersebut. Karena ada sekitar 13 ribu lebih calon mahasiswa yang tidak lulus SBMPTN di universitas itu.
Pada jalur mandiri, Unja menerima 30 persen calon mahasiswa dari kuota penerimaan calon mahasiswa Unja tahun 2019 ini. Dimana pada tahun 2019 ini kuota penerimaan mahasiswa baru Unja sebanyak 7.500 mahasiswa. Melalui penerimaan calon mahasiswa jalur mandiri tersebut, Unja turut membuat kebijakan penerimaan calon mahasiswa baru tanpa tes bagi penghafal Al Qur’an.
“Sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Permenristekdikti nomor 60 tahun 2018, dimana maksimal penerimaan mahasiswa melalui jalur mandiri sebesar 30 persen,” kata Prof. H. Johni Najwan.
Sementara itu, melalui jalur SNMPTN Unja menerima calon mahasiswa sebesar 25 persen dari jumlah kuota penerimaan, dan melalui jalur SBMPTN unja menerima calon mahsiswa sebesar 45 persen dari kuota penerimaan calon mahasiswa.
Tes seleksi masuk perguruan tinggi jalur mandiri di perguruan tinggi itu akan dilaksanakan secara tertulis, yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2019. Sementara untuk fakultas olah raga dan sendratari turut dilakukan tes keterampilan pada tanggal 19 Juli 2019.
Baca juga: Calon mahasiswa Unja sebut SBMPTN lebih mudah
Baca juga: Unja fasilitasi seorang disabilitas peserta UTBK pada gelombang kedua
Pewarta: Muhammad Hanapii
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019