"Lahan untuk bendungan sekitar 400 hektare," ungkap Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Penajam Paser Utara, Alimuddin keitka ditemui, Senin.
Sedikitnya wilayah di tiga desa yakni Tengin Baru, Semoi Dua, Wonosari dan Desa Argomulyo, masuk dalam proyek pembangunan Bendungan Sepaku tersebut.
Pembangunan Bendungan Sepaku jelas Alimuddin, berada di bawah koordinasi Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III.
"Pemerintah pusat dan Pemerintah Kalimantan Timur, akan segera membentuk tim percepatan pembangunan bendungan yang wilayah Kecamatan Sepaku itu," katanya.
Dikatakannya, anggaran pembangunan Bendungan Sepaku lebih kurang Rp350 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Data yang diperoleh menyebutkan, Bendungan Sepaku tersebut memiliki daya tampung sekitar 11,6 juta meter kubik, dengan debit air di aliran sungai mencapai sekisar 2,4 meter kubik per detik.
Dengan luas lahan sekitar 400 hektare, Bendungan Sepaku diperkirakan memiliki area genangan berkisar 220 hektare. Kapasitas daya tampung bendungan yang cukup besar tersebut dapat memenuhi kebutuhan air warga Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan.
Proyek pembangunan Bendungan Sepaku masuk dalam program nasional pembangunan bendungan di Indonesia untuk penyediaan air bersih.
"Tidak menutup kemungkinan, debit air yang dihasilkan Bendungan Sepaku bisa menyuplai air untuk Kota Balikpapan," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi sebut pemerintah kebut pembangunan bendungan
Baca juga: Pemerintah alokasikan Rp70 triliun untuk 65 bendungan
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019