"Ada puluhan slop rokok yang ditemukan di lipatan pakaian ihram, lipatan baju dan di dalam tas plastik berisi beras," ujar sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Jamal kepada wartawan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Senin.
Mayoritas barang temuan tersebut dibawa oleh jamaah calon haji yang tergabung pada kelompok terbang (kloter) 28 asal Surabaya.
PPIH, kata dia, selama ini telah mensosialisasikan barang apa saja yang boleh dibawa oleh jamaah calon haji dan berapa jumlahnya, namun karena sangat banyak dan beragam maka tidak mudah menanganinya.
"Sosialisasi terus kami lakukan, bahkan jauh hari sebelum musim haji berlangsung. Saya rasa memang tidak mudah dalam menangani ribuan jamaah yang persepsi dan pola pikirnya juga berbeda," ucapnya.
Menyikapi kondisi tersebut, PPIH Embarkasi Surabaya pada tahun ini bersikap tegas agar temuan serupa tidak terjadi pada tahun-tahun berikutnya sehingga menimbulkan efek jera.
"Jika tahun sebelumnya barang sitaan dikembalikan, tapi tahun ini barang yang disita tidak akan dikembalikan," katanya.
Barang sitaan, lanjut dia, nantinya tidak dimusnahkan, tapi dapat digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat.
"Kalau dimusnahkan, itu kok rasanya mubazir. Wacana kami, barang sitaan ini akan kami gunakan yang lebih bermanfaat, seperti untuk anak yatim, kaum dhuafa dan lain-lainnya," tuturnya.
Sementara itu, pada hari ini terdapat tiga kloter yang masuk asrama haji, yaitu kloter 25, 26, 27 dan 28, kemudian diberangkatkan Tanah Suci melalui Bandara Juanda pukul 22.30 WIB.
Baca juga: Petugas: Seorang jamaah perempuan gemetar kopernya dibongkar
Baca juga: Disita lima karung rokok milik jamaah haji Pamekasan
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019