Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengingatkan menekan potensi radikalisme pada kalangan masyarakat terdidik merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.Sekarang pak Menristek Dikti sudah mulai gencar membersihkan ini, kata dia
"Sekarang ini potensi radikalisme di kalangan masyarakat terdidik dalam kajian lembaga survei menyebutkan sudah sampai pada tahap-tahap yang membahayakan," kata Tjahjo Kumolo pada Rapat Kerja Nasional Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasionaldi Jakarta, Selasa.
Baca juga: Menristekdikti: Pemerintah terus perkuat wawasan kebangsaan
Potensi radikalisme tersebut juga merambah kalangan muda, kota besar dan perguruan tinggi yang notabene merupakan lingkungan kaum terdidik.
"Sekarang pak Menristek Dikti sudah mulai gencar membersihkan ini," kata dia.
Menjaga kaum terdidik agar tidak melenceng dari ideologi Pancasila tidak cukup hanya memproteksi lembaga pendidikan saja.
Baca juga: Menkopolhukam: Ancaman persatuan bangsa tidak lagi militer
Makanya juga harus diselesaikan dari tingkat terbawah, yaitu menjaga masyarakat dalam lingkungan pemukimannya dari serangan ideologi radikal.
"Bahwa sinergitas ini penting, TNI dan Polri punya personel yang bisa menjaga masyarakat sampai tingkat terbawah, seperti babinsa, dan saya mohon inisiatif pemerintah daerah menganggarkan lewat APBD, sebab anggaran TNI itu kecil," ujarnya.
Mendagri juga mengingatkan TNI dan Polri agar juga memiliki wawasan kebangsaan dan ideologi Pancasila secara utuh, sehingga bisa menularkannya ke masyarakat secara komprehensif.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019