"Petugas dan tim reaksi cepat kami hingga saat ini masih terus melakukan assessment terhadap kerusakan yang diakibatkan peristiwa gempa bumi yang terjadi pagi tadi," ujar Plt Kalaksa BPBD Badung, I Wayan Wirya, di Nusa Dua, Badung, Selasa.
Ia mengatakan, kerusakan tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Badung, khususnya di wilayah Badung Selatan.
"Laporan kerusakan paling banyak terjadi di wilayah Kuta Selatan dengan 14 titik, Kuta enam titik, Kuta Utara satu titik dan di Kecamatan Abiansemal dua titik," katanya.
Baca juga: Imbauan Kemenpar bagi wisatawan soal gempa Bali
Wayan Wirya menjelaskan, berdasarkan laporan, kerusakan yang terjadi paling banyak adalah kerusakan material bangunan genting yang runtuh dan tembok yang mengalami keretakan ringan.
"Hingga saat ini masih belum ada laporan bangunan yang mengalami kerusakan berat. Laporan yang kami terima, bangunan yang paling banyak rusak adalah bangunan sekolah dan belum ada objek wisata di Badung yang terdampak," katanya.
Ia menambahkan, BPBD Badung akan terus melakukan pendataan akibat kerusakan yang ditimbulkan peristiwa gempa tersebut.
"Termasuk informasi tebing yang longsor di Pantai Melasti masih akan kami periksa apakah terjadi akibat gempa atau sebelum peristiwa gempa bumi terjadi," kata Wayan Wirya.
BMKG telah memutakhirkan data gempa bumi tektonik yang awalnya memiliki kekuatan 6 SR menjadi 5,8 SR di laut dengan jarak 80 km arah Selatan Kota Negara, Jembrana, Bali, pada kedalaman 104 kilometer.
Baca juga: Rumah dan warga Banyuwangi jadi korban gempa Bali
Baca juga: Gempa akibatkan 24 bangunan rusak di Bali
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019