Komikus dan pemilik kekayaan intelektual Tahilalats Nurfadli Mursyid memberikan saran bagi mereka yang ingin mulai bekerja di industri kreatif.Sarannya sih untuk awal-awal bikin karena merasa senang. Saya juga awalnya seperti itu, senang saja menghibur orang di internet, ternyata ada peluang untuk dimonetisasi
"Sarannya sih untuk awal-awal bikin karena merasa senang. Saya juga awalnya seperti itu, senang saja menghibur orang di internet, ternyata ada peluang untuk dimonetisasi," ujar Fadli di Jakarta, Selasa.
Selanjutnya, menurut Fadli, perlu memperbanyak referensi, baik itu pop culture, komik, maupun hal-hal yang berbau industri kreatif, termasuk para pelaku industri kreatif yang telah sukses untuk mempelajari sistem atau strategi dalam memonetisasi karya mereka.
Selain itu, menurut Fadli, perlu membentuk tim untuk menjalankan bisnis dari kekayaan intelektual yang telah dihasilkan.
Baca juga: Industri komputer sasar pekerja kreatif
"Entah itu kamu handle kreatifnya, atau kamu handle bisnisnya, untuk lebih berkembang lagi," kata Fadli.
Tidak hanya itu, Fadli mengatakan konsistensi juga menjadi kunci untuk sukses, selain memiliki target dan motivasi untuk berkembang.
"Misalnya komik gitu, emang engga boleh setengah-setengah, harus ada setiap hari, bikin setiap hari," ujar dia.
Untuk memperluas bisnis atas karakter Tahilalats Fadli mendaftarkan hak kekayaan intelektual atau IP (Intellectual Property) atas karakter tersebut saat mengikuti Katapel, program milik Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
Program tersebut memberi pembekalan kepada para pelaku kreatif dari subsektor Desain Komunikasi Visual, Fotografi, Film dan Animasi, TV dan Radio untuk komersialisasi kekayaan intelektual.
Baca juga: Bekraf siapkan Bekraf Creative District
Tahilalats menjadi satu dari lima kekayaan intelektual terpilih untuk berpartisipasi dalam Hong Kong Internasional Licensing Show pada awal 2019.
Menurut dia, para pemilik brand, pembeli lisensi ataupun investor yang potensial akan memperhatikan karakter dengan teliti, sehingga style karakter harus diperhatikan sejak awal.
"Mengerti style karakter kita bentuknya seperti apa, apakah mungkin style cute, style gambarnya bagus. Cara kita mempresentasikan ke orang-orang karakter kita dibuat apa, memahami karakter kita bisa dijadikan apa," kata Fadli.
Baca juga: Kemenperin bertekad tumbuhkan industri kreatif
"Sebelum ikut Katapel pengetahuan kami tentang IP sangat minim. Pendapatan hanya dari placement di medsos. Setelah placement, tambah satu lini kerjasama lain, lisensi," kata dia.
Fadli baru-baru ini telah bekerjasama dengan perusahaan teknologi asal Amerika Serikat Seagate meluncurkan harddisk dengan karakter Tahilalats.
Dia juga mengungkapkan bahwa saat ini komik internet Tahilalats tengah dilirik untuk dijadikan animasi. Namun, dia mengatakan masih dalam pertimbangan.
Pada akhir bulan ini Fadli juga akan membawa Tahilalats mengikuti pameran Licensing Expo China 2019 di Shanghai.
"Kami berharap nanti akan bertemu partner yang bisa diajak bekerjasama dengan lisensi IP kita," ujar Fadli.
Baca juga: Adu kreatif industri kosmetik nasional dengan produk impor
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019