• Beranda
  • Berita
  • Cuaca buruk, ASDP tutup sementara dua lintasan pelayaran di NTT

Cuaca buruk, ASDP tutup sementara dua lintasan pelayaran di NTT

17 Juli 2019 09:13 WIB
Cuaca buruk, ASDP tutup sementara dua lintasan pelayaran di NTT
PT ASDP Indonesia Ferry. (FOTO ANTARA/ Kornelis Kaha)

Dua rute yang kami tutup sementara itu adalah Kupang-Sabu-Ende dan Kupang-Aimere-Waingapu

PT Angkutan, Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menutup sementara dua lintasan pelayaran akibat cuaca buruk yaknin angin kencang dan gelombang tinggi di perairan setempat.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang, Burhan Zahim,  di Kupang, Rabu mengatakan dua rute pelayaran yang ditutup itu adalah Kupang-Sabu-Ende dan Kupang-Aimere-Waingapu.

"Dua rute yang kami tutup sementara itu adalah Kupang-Sabu-Ende dan Kupang-Aimere-Waingapu," katanya.

Ia mengatakan bahwa hal ini dilakukan karena sejak Senin (15/7) hingga Selasa (16/7)  Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa angin kencang dan gelombang tinggi yang menyerang perairan NTT mencapai 3,5 meter.

Burhan mengatakan pihaknya tak ingin mengambil resiko sehingga penutupan sementara rute pelayaran itu dilakukan sampai saat cuaca sudah membaik.

"Kami tak ingin mengambil risiko. Takutnya terjadi hal-hal yang tak kami inginkan," kata Burhan Zahim.

Sementara itu pihak BMKG melaporkan tinggi gelombang 1,25-2,50 meter berpeluang terjadi di Selat Wetar, Selat Sape bagian selatan.

Sementara tinggi gelombang 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan Selat Sumba, Laut Sawu, perairan selatan Pulau Sumba, Samudera Hindia selatan NTT, perairan selatan Kupang-Pulau Rote, Laut Timor selatan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Para operator dan nelayan diimbau dapat memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

Untuk perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter).

Sedangkan untuk kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 12 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter).


Baca juga: PT ASDP batalkan pelayaran feri Kupang-Sabu-Waingapu

Baca juga: Ombudsman minta ASDP Kupang perbaiki layanan penjualan tiket

Baca juga: Pola angin di wilayah ekuator picu gelombang tinggi di NTT

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019