Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyisipkan materi-materi kependudukan di berbagai mata pelajaran untuk mengajak siswa sadar isu kependudukan lewat sekolah.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam peresmian Sekolah Siaga Kependudukan di SMA Negeri 1 Kepanjen Malang, Rabu, mengatakan pentingnya anak-anak sekolah memahami isu kependudukan agar bisa menciptakan sumber daya manusia Indonesia berkualitas melalui penduduk dengan struktur yang baik dari segi kuantitas dan kualitas.
"Melalui pengetahuan diharapkan dapat mengubah sikap dan perilaku setiap orang dan keluarga untuk sadar kependudukan yaitu membentuk keluarga kecil berkualitas, menyiapkan generasi penerus, menyiapkan hari tua, memperhatikan lingkungan dan daya dukung alam untuk kehidupan," kata Hasto.
Indonesia saat ini telah memasuki fenomena kependudukan yang disebut bonus demografi. Jika dimanfaatkan dengan optimal, bonus demografi dapat memacu pertumbuhan ekonomi, yang dapat meningkatkan kesejahteraan bangsa.
Bonus demografi adalah saat jumlah penduduk usia produktif di rentang 15-64 tahun proporsinya lebih dari 50 persen dibandingkan dengan kelompok usia nonproduktif yaitu anak-anak dan lansia.
Pada era ini harus disiapkan generasi yang berkualitas, agar tenaga kerja yang melimpah pada saat ini mampu membawa berkah bukan malah menjadi bencana. Hasto mengatakan saat ini masih banyak persoalan kependudukan yang dihadapi Indonesia.
Dengan Sekolah Siaga Kependudukan, BKKBN memberikan literasi tentang kependudukan agar generasi muda sadar akan pentingnya manfaat yang harus disiapkan dan digunakan serta permasalahan-permasalahan yang harus dihindari dari dampak kependudukan.
Sasaran pendidikan kependudukan adalah melalui jalur pendidikan formal SMP, SMA dan perguruan tinggi.
BKKBN bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat modul acuan untuk memberikan materi tentang kependudukan kepada siswa di sekolah yang diintegrasikan dengan mata pelajaran lain seperti biologi dan geografi.
Dalam edukasi tersebut diberikan materi mengenai kesehatan reproduksi, bonus demografi, struktur kependudukan, dan lainnya yang akan berdampak pada pembangunan dan perekonomian Indonesia.
Sekolah Siaga Kependudukan mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga ke dalam beberapa mata pelajaran dan atau muatan lokal khusus kependudukan.
Di samping itu juga penerapan pendidikan kependudukan melalui berbagai kegiatan kesiswaan seperti kegiatan ekstrakurikuler, GLS dan lainnya yang didukung dengan perpustakaan kependudukan atau disebut dengan Pojok Kependudukan.
"Semoga melalui peresmian ini dapat memberikan dampak positif bagi siswa, terutama bagi generasi muda tentang pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program KKBPK, dan SMAN 1 Kepanjen dapat menjadi contoh dan rintisan bagi sekolah-sekolah lainnya di Kabupaten Malang dan Provinsi Jawa Timur," kata Hasto.
Kegiatan peresmian Sekolah Siaga Kependudukan di SMA 1 Kepanjen Kabupaten Malang merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Kependudukan Dunia.
Baca juga: BKKBN perkuat pendidikan kependudukan di sekolah
Baca juga: Ini alasan Pemprov Kalbar gratiskan biaya sekolah mulai Juni 2019
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019