Kementerian Pertanian meluncurkan BUN500, suatu program distribusi 500 juta batang benih unggul secara gratis dan menargetkan perkebunan Indonesia nomor satu dunia pada 2024.Kita harus bangkitkan kejayaan rempah Indonesia. Saat ini bahkan ekspor pertanian didominasi oleh komoditas perkebunan
"Kita harus bangkitkan kejayaan rempah Indonesia. Saat ini bahkan ekspor pertanian didominasi oleh komoditas perkebunan. Demi meningkatkan produktivitas, Kementan sudah sudah memulai penyiapan benih unggul gratis sejak tiga tahun lalu dengan dengan anggaran Rp5,5 triliun," kata Amran melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Amran saat Peluncuran BUN500 di Palangkaraya pada Kamis (18/7), berpesan agar program Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) tersebut dilakukan secara terencana dan efektif, sebab tanaman perkebunan butuh waktu panjang untuk bisa panen sehingga jika salah memilih benih akan sangat merugikan kedepannya.
"Distribusi benih gratis ini harus dengan memperhatikan keunggulan komparatif suatu daerah: agro klimat, dan kultur tanam. Tidak boleh diecer, pembagian benih unggul harus skala ekonomi sehingga bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat," jelas Amran.
Menteri Amran berharap program strategis bidang perkebunan ini juga diikuti dengan hilirisasi (pengembangan industri olahan) agar nilai tambahnya bisa dirasakan oleh petani, begitu juga dengan pengembangan korporasi petani dimana petani terlibat dan memiliki saham atas industri pertanian yang digelutinya.
Melalui BUN500 selama lima tahun, hingga tanaman berproduksi, Kementan menargetkan nilai produksi Rp274,9 triliun. Bahkan hingga produk olahan, nilai produksi BUN500 berpotensi mencapai lebih dari Rp1.180 triliun.
Dengan industri pengolahan, penyerapan tenaga kerja diproyeksikan lebih dari 9,5 juta orang atau meningkat 40 persen dari total tenaga kerja perkebunan saat ini.
Direktur Jenderal Perkebunan Kasdi Subagyono menyatakan bahwa program BUN500 ini menargetkan peningkatan produktivitas hingga 3 kali lipat dengan menyediakan benih bermutu, berkualitas, dan bersertifikat.
Untuk menyediakan benih tersebut, Kementan menyiapkan minimal 50 untuk pengembangan kebun sumber benih.
Kapasitas 50 sumber benih tersebut mencapai 200 juta batang, sehingga harus menggandeng produsen dan perangkat benih berstandar ISO 9001;2015 sebagai mira strategis untuk menyediakan 300 juta batang lainnya.
"Dengan demikian, keuntungannya adalah benih yang dihasilkan bisa dikontrol secara kualitas. Kebun sumber benih juga tidak perlu khawatir mengenai pasar, karena akan dibagikan gratis oleh pemerintah baik untuk replanting, rehabilitasi, maupun ekspansi," jelas Kasdi.
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran yang hadir dalam peluncuran tersebut menyatakan apresiasi kepada Menteri Amran atas perhatiannya kepada Kalimantan Tengah. Ia pun menyambut program baik tersebut dan berkomitmen menyediakan lahan untuk beberap komoditas unggulan.
"Kalteng merupakan Provinsi terluas setelah Papua, sehingga sangat potensial untuk pengembangan pertanian. Di bagian timur Kalteng misalnya, sangat cocok untuk dikembangkan kakao dan kopi," ujar Sugianto yang pada kesempatan tersebut langsung menerima distribusi 70 truk atau 780 batang benih unggulan seperti kopi, kakao, dan kelapa dalam untuk petani di wilayahnya.
Baca juga: Kementan uji benih unggul wortel di Berastagi Sumut
Baca juga: Mentan salurkan 70 ton benih unggul untuk petani Kotim
Baca juga: Mentan dorong swasta sebarkan benih ke petani
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019