Gadis berusia 19 tahun yang masuk poster Olimpiade Tokyo 2020 itu didiagnosis menderita penyakit tersebut belum lama tahun ini dan dia sedang melanjutkan pengobatannya di Tokyo.
Juara Asia Yui Ohashi, salah satu harapan terbesar Jepang mendapatkan medali di Korea Selatan nanti setelah sukses dua tahun lalu dengan medali perak 200 meter gaya ganti putri, menegaskan bahwa Ikee ada dalam benak semua perenang Jepang.
"Merupakan pukulan besar Rikako tidak bisa ada di sini untuk berjuang bersama kami tetapi dia juga sedang berjuang hebat (melawan leukaemia)," kata Ohashi kepada AFP.
Setahun lalu di Jakarta, pada Asian Games 2018, Ikee menggebrak kolam renang GBK dengan rekor enam medali emas.
Baca juga: Didiagnosis leukemia, perenang Jepang Ikee berjibaku dengan pengobatan
Februari lalu dia mencuit bahwa dia diagnosis leukaemia setelah mengalami masalah selama latihan di Australia.
Ratu renang Jepang itu menjadi favorit peraih medali emas Olimpiade 2020 pada nomor gaya kupu-kupu 100 meter putri dan gaya bebas 200 meter putri.
Pelatih renang Jepang sampai meminta para perenang negara ini untuk berjuang keras demi Ikee.
Dengan absennya Ikee dan juara Olimpiade Kosuke Hagino, para perenang Jepang dituntut berjuang keras di Gwangju setelah finis urutan ke-14 dalam klasemen medali Kejuaraan Dunia Renang Budapest 2017 dengan empat medali perak dan tiga perunggu.
Ohashi menjadi salah satu harapan Jepang untuk berjaya pada nomor 200 meter dan 400 meter gaya ganti putri. Wakil Jepang lainnya yang diharapkan sukses di Korea Selatan nanti adalah Ippei Watanabe yang memegang rekor dunia 200 meter gaya dada putra.
Baca juga: Hotel untuk Olimpiade langka, Tokyo menoleh lepas pantai
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019