"ACT Jateng sampai saat ini juga terus mendistribusikan air bersih untuk mengurangi dampak kekeringan," kata anggota tim ACT Jawa Tengah Giyanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan musim kemarau tahun ini datang lebih cepat sehingga banyak warga yang mulai terdampak kekeringan. Kesulitan air bersih tersebut sudah terjadi paling tidak dalam satu bulan terakhir.
Giyanto mengatakan dalam kegiatan sosial itu ACT bermitra dengan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Tegal mendistribusikan 14 ribu liter air bersih. Terdapat dua dukuh di Desa Harjasari, Kecamatan Suradadi, Tegal, yang menjadi sasaran pendistribusian.
Baca juga: "Wakaf Sumur" kolaborasi ACT-Pemkab atasi kekeringan Gunung KidulBaca juga: Global Wakaf-ACT Lampung bangun sumur wakaf untuk atasi kekeringan.
ACT, kata dia, juga telah mendistribusikan belasan hingga puluhan ribu liter air di lokasi lain seperti di Gunung Kidul, Tasikmalaya, Semarang, Karangasem, Pamekasan, Sukabumi, Pacitan dan wilayah terdampak lainnya.
"Hingga saat ini, ACT terus menggalang bantuan dari para donatur dan telah mendistribusikannya agar kebutuhan primer para warga terdampak dapat terpenuhi," kata dia.
Kepala Desa Harjasari, Marto, mengatakan warga sangat terbantu dengan adanya bantuan air bersih itu. Pasalnya, desanya memang sudah menjadi langganan kekeringan setiap kemarau tiba.
"Bantuan air ini sangat meringankan warga, terlebih mereka yang tinggal di Dukuh Randu dan Wanasari. Dampak kekeringan sangat menyulitkan warga untuk mendapatkan air. Apalagi masih sangat jarang yang memberi bantuan air seperti ini," katanya.
Baca juga: "Wakaf Sumur" kolaborasi ACT-Pemkab atasi kekeringan Gunung Kidul
Baca juga: 655.000 liter air didistribusikan bantu bencana kekeringan Banyumas
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019