Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Musi Banyuasin mempermudah pendaftaran haji berbasis "mobile" bagi masyarakat dengan cukup datang ke Kantor Urusan Agama (KUA) terdekat yang ada di tingkat kecamatan.Selama ini daftar haji selalu di kantor Kemenag kabupaten/kota, tapi mulai tahun ini di Musi Banyuasin cukup daftar di Kantor Urusan Agama, ada petugas kami yang akan keliling
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Musi Banyuasin, Subrata, di Palembang, Sabtu, menjelaskan bahwa pendaftaran haji berbasis "mobile" tersebut merupakan terobosan pertama di Indonesia.
"Selama ini daftar haji selalu di kantor Kemenag kabupaten/kota, tapi mulai tahun ini di Musi Banyuasin cukup daftar di Kantor Urusan Agama, ada petugas kami yang akan keliling," katanya kepada ANTARA.
Ia menjelaskan pendaftaran hajb berbasis "mobile" diluncurkan dengan konsep "jemput bola" ke lapangan, mengingat Musi Banyuasin memiliki luas 14.477 kilometer persegi dengan 15 kecamatan yang lokasinya berjauh-jauhan dari Ibu Kota kabupaten itu di Sekayu.
"Warga cukup datang ke KUA dengan membawa persyaratan haji atau dapat bertanya terlebih dahulu mengenai persyaratannya, jika jumlah pendaftar cukup selanjutnya petugas Kemenag menuju lokasi KUA," katanya.
Sebelum petugas terjun ke lapangan, kata dia, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan kepala KUA setempat terkait persiapan-persiapan seperti data warga dan mengecek jaringan, memang proses pendaftaran tersebut sangat bergantung pada jaringan internet di lokasi KUA.
Menurut dia, pendaftaran haji berbasis "mobile" sudah melakukan uji coba pada 25 juni 2019 di KUA Bayung Lencir, Kecamatan Sungai Lilin, di mana hasilnya 11 orang berhasil mendaftar haji dan mendapatkan Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH).
"Tanggal 24 Juli 2019 akan kami luncurkan program ini secara resmi bersama Kemenag Sumsel dan bupati di Musi Banyuasi," katanya.
Meski demikian pihaknya masih menghadapi beberapa kendala, seperti kurangnya petugas dan mobil untuk jemput ke lapangan, sehingga ia berharap ada bantuan mobil dari Pemkab Musi Banyuasin atau pihak-pihak lain agar program pendaftaran haji berbasis "mobile" berjalan lancar.
Diperkirakan dengan program tersebut jumlah pendaftar haji di Musi Banyuasin akan semakin bertambah setiap tahun, di saat ini daftar antrean berangkat haji di daerah itu mencapai 17 tahun, demikian Subrata.
Baca juga: Embarkasi Palembang tuntaskan pemberangkatan 5.825 calon haji
Baca juga: Revisi UU Haji dan Umroh diharapkan tuntaskan soal daftar tunggu haji
Baca juga: Ribuan jamaah Sumsel sudah berada di Arab Saudi
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019