"Pada 1 hingga 8 Juli kemarin sudah terdapat 25 titik api yang ada di Kalteng," katanya dalam konferensi pers di Kantor Eksekutif Nasional Walhi di Jakarta Selatan, Minggu.
Dia mengatakan saat ini provinsi tersebut telah diselimuti kabut asap menyusul kemunculan 25 titik api di wilayah itu.
Jika dibiarkan, maka kondisi udara di sana akan semakin memburuk mengingat musim kemarau yang telah melanda provinsi itu.Karena itu dia menekankan perlunya kerja serius dari semua pihak untuk mengatasi situasi tersebut.
Dia juga menggarisbawahi perlunya pemerintah untuk menindak tegas para investor yang harus bertanggung jawab terkait terjadinya kebakaran di wilayah konsesi.
Dimas mengatakan hingga saat ini, kebakaran hutan dan lahan masih menjadi momok yang sering terjadi di Kalimantan Tengah.
Kebakaran tersebut juga merupakan bencana ekologis yang sebenarnya bukan disebabkan oleh faktor alam saja, tetapi faktor-faktor lain, salah satunya adalah kebakaran yang disengaja, khususnya yang dilakukan oleh investor. Karena itu, ia meminta pemerintah untuk serius melakukan penanganan.
Baca juga: Kebakaran hutan dan lahan di Kalteng terus meluas
Baca juga: Kalteng akan bangun posko di titik rawan karhutla
Baca juga: Polisi diminta tindak tegas pembakar lahan di Palangka Raya
Pewarta: Katriana
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019