Memaksimalkan platform digital di China sangatlah penting, mengingat negeri panda ini terbilang maju dalam hal ekonomi digital.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing memanfaatkan platform digital milik negeri tirai bambu itu untuk mempromosikan produk-produk unggulan asal Indonesia sebagai salah satu strategi dalam meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan China.
“Tahun lalu kita masukkan produk kota di Alibaba, Tmall, ada juga GD.com, itu untuk mendapatkan branding, karena dengan branding, penjualan di offline akan jauh lebih meningkat,” kata Duta Besar RI untuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun kepada Antara di Shanghai, China, Minggu (20/7) malam.
Djauhari menyampaikan, memaksimalkan platform digital di China sangatlah penting, mengingat negeri panda ini terbilang maju dalam hal ekonomi digital.
Baca juga: Enggartiasto Lukita undang investor sarang walet China
Ia mencontohkan, pada hari belanja online yang jatuh setiap 11 November (11/11), Alibaba mampu menghasilkan 30,7 miliar dolar AS dalam semalam.
JD.id meraup sekitar 19 miliar dolar AS di hari yang sama, sehingga kedua pasar daring asal China tersebut menghasilkan kurang lebih 50 miliar dolar AS saat hari tersebut.
Dalam hal ini, Indonesia tengah mengembangkan revolusi Industri 4.0 untuk memaksimalkan platform digital di dalam negeri.
“Digital ekonomi Indonesia di ASEAN memimpin. Jadi, punya potensi untuk maju pesat. Ada block chain, Artificial Entelligent, Internet of Thing, dan pembayaran tanpa menggunakan uang tunai,” papar Djauhari.
Dengan demikian, Djauhari berharap, terdapat platform digital asal Indonesia yang dapat bekerja sama dengan platform digital di China guna meningkatkan promosi dan penjualan.
“Tujuannya adalah semakin memperkecil perdagangan Indonesia dengan negara lainnya,” pungkas Djauhari.
Baca juga: Dubes beri kiat khusus investor tekfin China
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019