Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, BMKG memberikan informasi peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi menyambangi sejumlah perairan Indonesia dengan tinggi gelombang 1,25-6 meter.
BMKG mengidentifikasi adanya pola tekanan rendah 1.008 hPa di Samudera Pasifik timur Filipina dan sirkulasi di perairan Kepulauan Mentawai, Laut Natuna dan perairan Papua Barat. Pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari tenggara-barat daya dengan kecepatan 4-30 knot.
Sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya dari timur–tenggara dengan kecepatan 4-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kepulauan Mentawai, perairan Banten selatan hingga Jawa Barat, Selat Makassar bagian selatan dan Laut Banda timur Sulawesi Tenggara.
Kondisi itu mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Untuk itu, BMKG selalu mengimbau kepada masyarakat terutama yang tinggal atau beraktivitas di pesisir seperti nelayan yang menggunakan perahu untuk mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Selain itu, kewaspadaan juga penting untuk kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m, kapal feri dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter serta kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 12 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter agar selalu waspada.
Baca juga: BMKG: Tinggi gelombang laut Banda Timur Sultra capai 4 meter
Baca juga: Penyebab wilayah Sumatera Bagian Selatan hujan lebat saat kemarau
Baca juga: BMKG ingatkan gelombang tinggi di sejumlah perairan di Indonesia
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019