Sebanyak 38 titik 'tower' telah didata kepemilikan tanah, tanaman, maupun bangunannya
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Papua akan membangun jaringan kabel transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV pertama di Manokwari, yang telah dimulai tahap inventarisasi dan identifikasi kepemilikan tanah pada Jumat (19/7/2019).
Manajer Senior Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP Papua Abdullah Hatari di Jayapura, Senin, mengatakan tahapan ini merupakan bagian dari proses pengadaan tanah untuk bangunan menara transmisi tersebut.
"Sebanyak 38 titik tower telah didata kepemilikan tanah, tanaman, maupun bangunannya oleh PLN UIP Papua dalam rangka merealisasikan pembangunan SUTT 150 kV yang membentang dari PLTMG Manokwari di Andai hingga gardu induk yang berada di Kompleks Amban. Lahan yang akan digunakan untuk tower tersebut bervariasi antara 15 meter x 15 meter dan 20 meter x 20 meter tergantung pada tipe tower," katanya.
Menurut Abdullah, pendataan ini dilakukan dengan tetap memperhatikan kepemilikan hak ulayat masyarakat setempat.
Untuk mewujudkan pengadaan tanah yang berkeadilan dan terbuka, PLN UIP Papua menggandeng Pemda Manokwari pada tingkat distrik dan kelurahan serta Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memperoleh informasi yang valid mengenai kepemilikan tanah pada setiap titik menara.
"Dalam proses pengadaan tanah, kami menjunjung tinggi prinsip keterbukaan dan musyawarah. Kami selalu merespons dan berusaha melakukan mediasi apabila ada dua pihak yang saling klaim kepemilikan, sehingga diharapkan masyarakat dapat memberikan keterangan dengan sebenar-benarnya," ujarnya.
Dia menjelaskan pembangunan SUTT ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan pasokan listrik di Manokwari.
Pasalnya, pasokan listrik yang disuplai dari PT SDIC terkadang tidak konstan, yang berdampak pada ketidakstabilan suplai listrik bagi masyarakat.
Senada dengan Abdullah Hatari, Silas Mandacan salah satu pemilik hak ulayat pada rencana pembangunan tower SUTT mengatakan pihaknya bersedia apabila tanah miliknya dibeli dan dibangun tower oleh pemerintah.
"Di tanah saya ada pohon durian yang kalau panen saya jual hasilnya, saya apresiasi kepada PLN sudah mendata tanaman itu dan bersedia untuk membayar nantinya," katanya.
Baca juga: PLN perbaiki sistem suplai bahan bakar PLTMG Holtekamp Papua
Baca juga: PLN Papua segera rampungkan Gardu Aimas jelang Lebaran
Baca juga: Manokwari alami krisis listrik
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019