Konsul Jenderal RI di Sydney, Heru Hartanto Subolo, menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Australia dalam menghadapi ancaman global di bidang kesehatan dan lingkungan dalam sambutan pada acara peresmian Pusat Kesehatan Lingkungan dan Populasi untuk Keamanan Kesehatan Global (CEPH) di Universitas Griffith di Brisbane, Australia pada Senin, demikian pernyataan dari KJRI di Sydney yang diterima di Jakarta, Senin.
“Saya mendorong lebih banyak kerja sama, kolaborasi, dan hubungan antara Universitas Griffith, secara khusus Centre for Environment and Population Health, Hub for Global Health Security yang diresmikan hari ini dengan perguruan tinggi dan lembaga-lembaga terkait di Indonesia,” kata Konjen Subolo.
Dia menambahkan bahwa kerja sama, kolaborasi dan koneksi akan membuat Indonesia dan Australia lebih produktif dan efektif dalam merespon ancaman global kesehatan dan lingkungan, bidang yang menjadi fokus kerja CEPH.
Universitas Griffith mengundang Konjen Subolo untuk memberi sambutan pada peresmian lembaga tersebut bersama sejumlah perwakilan negara sahabat lainnya, yakni Konsul Jenderal China di Brisbane dan perwakilan Kedutaan Besar Vietnam di Canberra.
Sementara itu, perwakilan Pemerintah Negara Bagian Queensland dan Perwakilan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia juga hadir dalam acara peresmian dan memberikan sambutan.
Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI, yang juga Utusan Khusus Presiden RI untuk Perubahan Iklim, Rachmat Witoelar beserta isteri, Erna Witoelar juga hadir dalam acara tersebut.
Indonesia, China dan Vietnam merupakan negara-negara di mana CEPH membangun kemitraannya.
Dengan Indonesia, CEPH menandatangani nota kesepahaman dengan Universitas Muslim Indonesia di Makassar pada Oktober 2014 dengan fokus kerja sama, antara lain di bidang riset serta pelaksanaan seminar, pelatihan dan lokakarya.
Baca juga: Indonesia-Australia bahas prosedur penanggulangan pencemaran di laut
CEPH Universitas Griffith sebagai pusat akademik yang menyediakan kolaborasi internasional mempunyai fokus area penelitian antara lain teori dan praktik promosi kesehatan global, perubahan iklim, risiko bencana dan keamanan kesehatan global.
“Pada akhir Agustus 2018 lalu, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Scott Morrison meningkatkan kemitraan Indonesia dan Australia menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif. Saya mengharapkan CEPH dapat berkontribusi pada implementasi pilar ‘people to people connection’ (hubungan antarmasyarakat) dalam kemitraan baru tersebut,” ujar Konjen Subolo.
Konjen Subolo mengakhiri sambutannya dengan menyampaikan ucapan selamat atas peresmian CEPH Hub for Global Health Security, serta menggarisbawahi komitmen Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Sydney dalam memfasilitasi kerja sama yang telah terjalin dan yang akan dibangun di masa depan antara lembaga universitas tersebut dengan mitranya di Indonesia.
Baca juga: Australia, Indonesia bahas pelayanan kesehatan digital
Baca juga: Indonesia-Australia sepakat untuk percepatan ratifikasi CEPA
Pewarta: Bambang Purwanto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019