Film tersebut menggambarkan kehidupan anak muda yang diisi dengan aktivitas di media sosial yang jadi bagian identifikasi status sosial mereka.
Naskah film ditulis oleh Annisa Diandari dan posisi sutradara dipercayakan pada Luthfi Dzulfikar, Maria Fransisca sebagai art director, Fandy Putra sebagai sinematografer, sementara editing dilakukan oleh Grisnaldi Piten Andoro.
"Menggabungkan dua generasi di dunia film akan selalu memiliki sesuatu yang menarik, terlebih masing-masing generasi mempunyai perspektif yang berbeda, dan setiap generasi juga memiliki tantangannya tersendiri," kata Ifa dalam siaran pers, yang diterima Selasa.
Menurut Ifa, kolaborasi dengan generasi muda memberikan pengalaman istimewa. Dia bisa belajar melihat dari sudut pandang anak muda dalam menggarap film.
Ifa yang baru-baru ini memproduseri "Kucumbu Tubuh Indahku" (2018) garapan sutradara Garin Nugroho, mengatakan proses pembuatan film berjalan dengan lancar.
Ia memberikan ruang yang besar bagi para sineas muda untuk mengembangkan kreativitasnya, baik dalam hal pengembangan naskah, sampai pada proses pengambilan gambar di lapangan.
"Yang paling penting dalam penggarapan film ini, saya tidak memaksakan apa yang ada di kepala saya, dan memberikan ruang bagi mereka untuk berekspresi dalam satu project ini," sambungnya.
Sutradara Luthfi Dzulfikar merasa senang mendapatkan kepercayaan dan pengalaman dari Ifa Isfansyah. Dia menganggap Ifa mampu mendampinginya untuk membangun jiwa, karakter dari setiap tokoh, juga naskah skenario film.
"Saya begitu menaruh hormat pada Mas Ifa yang tak ragu untuk membagi pengetahuan dan pengalamannya dalam proses pembuatan film," ujarnya.
"Ia banyak memberikan masukan menarik yang mungkin tidak ada dalam pikiran saya, salah satunya adalah dalam hal membangun logika dan alur cerita film. Hal yang mungkin hanya bisa dipelajari oleh pengalaman," kata Luthfi yang mengidolakan sutradara Quentin Tarantino itu.
Di sisi lain, ia dan tim juga merasa tertantang untuk bekerja sama dengan sineas muda lainnya yang terpilih dalam ajang LA Indie Movie Festival 2019.
Film pendek "#Instalie" akan tayang di berbagai platform film digital di Indonesia.
Baca juga: Produser yakin "Kucumbu Tubuh Indahku" tak mungkin diboikot
Baca juga: Cara Muhammad Khan hidupkan jiwa feminim
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019