Kementerian Lingkungan Hidup dan Kuhutanan (KLHK) menyatakan bahwa tren peningkatan sampah plastik menjadi ancaman yang sangat serius bagi kehidupan lingkungan jika ditangani secara normal tanpa ada peningkatan upaya.Dalam kesempatan itu, dia memperlihatkan tren peningkatan sampah plastik yang menunjukkan tren yang menurut dia sangat memprihatinkan,
"Kalau biasa-biasa saja menanganinya, maka persoalan sampah plastik ini jadi ancaman yang sangat serius bagi kehidupan lingkungan," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati dalam Rapat Kerja Teknis Adipura Tahun 2019 di Jakarta, Selasa.
Dalam kesempatan itu, dia memperlihatkan tren peningkatan sampah plastik yang menunjukkan tren yang menurut dia sangat memprihatinkan.
Pada 1995, ujarnya komposisi sampah plastik tercatat hanya sembilan persen.
Namun, pada 2005 angka tersebut meningkat menjadi 11 persen dan terus meningkat sampai 16 persen pada 2016.
Baca juga: Pengolah sampah plastik jadi biodiesel Jabar akan dibangun 2020
Apabila tren peningkatan tersebut berjalan secara normal dengan penanganan yang biasa-biasa saja, persoalan sampah tersebut menjadi ancaman yang sangat serius bagi kehidupan lingkungan.
Dia menyebutkan persoalan lain dalam pengelolaan sampah tersebut adalah masih terbatasnya tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dan tingkat pelayanannya.
Pada 2015 dia mengatakan tingkat pelayanan dalam pengelolaan sampah baru 63,70 persen dan pada 2018 tercatat 71,59 persen.
Namun demikian, tingkat pelayanan pengelolaan sampah yang baik dan benar baru ada 32 persen.
Pelayanan yang terbatas itu, menurut dia masih menjadi faktor yang dominan dalam pengelolaan sampah.
Baca juga: Anies pastikan persoalan plastik masuk "roadmap" pengelolaan sampah
Sementara itu, TPA open dumping di seluruh Indonesia juga masih ada sekitar 55,56 persen.
Masih banyaknya TPA open dumping, tambahnya juga terus memperburuk kondisi lingkungan dan mengganggu kesehatan warga di sekitarnya.
Karena itu, dia meminta semua pihak untuk terus meningkatkan upaya penanganan sehingga persoalan sampah, khususnya sampah plastik, tidak semakin memperburuk kondisi lingkungan dan menekan kehidupan masyarakat.
Baca juga: Kepulauan Seribu dorong pengembangan listrik berbahan sampah
Pewarta: Katriana
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019