"Modus pelaku menggunakan uang kertas rupiah palsu yaitu dengan cara awalnya pelaku melakukan transfer melalui BRILink di rumah pelapor sebesar Rp1,5 juta," kata Kepala Kepolisian Resor Sumedang AKBP Hartoyo melalui siaran pers di Sumedang, Rabu.
Ia menuturkan, seorang tersangka pengedar uang palsu bernama Acim (39) warga Kabupaten Subang yang sebelumnya dilaporkan oleh Jejen usai bertransaksi transfer uang melalui BRILink di Buah Batu, Sumedang, Selasa (23/7).
Hasil laporan itu, kata Hartoyo, jajarannya langsung bergerak hingga akhirnya berhasil menangkap tersangka pengedar uang palsu di Sumedang, Rabu pagi.
"Tersangka ditangkap karena diduga telah melakukan tindak pidana memalsukan rupiah dan atau setiap orang dilarang mengedarkan dan atau membelanjakan rupiah yang diketahuinya merupakan palsu," katanya.
Baca juga: Polda Jambi awasi peredaran uang palsu jelang Lebaran
Baca juga: Masyarakat diminta waspadai peredaran uang palsu jelang Lebaran
Baca juga: BI: Rasio peredaran uang palsu menurun
Hartoyo mengungkapkan, aksi tersangka itu berawal saat melakukan transfer uang sebesar Rp1,5 juta melalui BRILink di rumah pelapor dengan tujuan nomor rekening Bank BRI.
Selanjutnya, kata dia, uang yang dibawa tersangka diserahkan kepada korban, namun saat diperiksa secara manual diketahui ada uang kertas palsu pecahan seratus ribu sebanyak 10 lembar, sedangkan sisanya uang asli.
"Uang kertas rupiah pecahan seratus ribu dari tersangka ini ternyata palsu sebanyak 10 lembar, yang lima lembar lagi asli," katanya.
Korban selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke polisi, lalu dilakukan pengembangan hingga akhirnya tersangka ditangkap dan terpaksa mendekam dalam sel tahanan Markas Polres Sumedang untuk menjalani pemeriksaan hukum lebih lanjut.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019