Dalam studi itu, para peneliti yang melibatkan 4.582 orang dewasa Tionghoa berusia di atas 55 tahun, menemukan bukti penurunan kognitif lebih cepat pada mereka yang secara konsisten makan lebih dari 50 gram cabai sehari.
Risikonya hampir dua kali lipat ketimbang mereka yang tidak mengonsumsi cabai sebanyak itu.
Penurunan daya ingat bahkan lebih signifikan pada para penyuka cabai yang bertubuh kurus.
Para peneliti mengatakan orang dengan berat badan normal mungkin lebih sensitif terhadap asupan cabai daripada orang yang kelebihan berat badan, karenanya berdampak pada daya ingat.
Baca juga: Prademensia bisa dikenali lewat tes penciuman
“Konsumsi cabai ternyata bermanfaat untuk berat badan dan tekanan darah dalam penelitian kami sebelumnya. Namun, dalam penelitian ini, kami menemukan efek buruk pada kognitif di antara orang dewasa yang lebih tua,” kata Zumin Shi dari Qatar University.
Asupan cabai termasuk cabai segar dan cabai kering tetapi bukan capsicum manis atau lada hitam.
Mereka yang makan banyak cabai memiliki ternyata memiliki indeks massa tubuh (BMI) lbih rendah dan lebih aktif secara fisik dibandingkan orang tak begitu suka mengonsumsi cabai.
Baca juga: Lansia perlu rutin latihan fisik, tapi jangan dipaksa
Baca juga: Alasan hipertensi dan diabetes bisa turunkan fungsi otak
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019