Pada pukul 11.15 WIB, rupiah bergerak melemah 31 poin atau 0,22 persen menjadi Rp14.008 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp13.977 per dolar AS.
"Pelemahan rupiah hari ini memang 'impact' dollar index yang menguat," kata analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Jumat.
Menurut Rully, pelaku pasar masih cenderung menunggu dan melihat (wait and see) kebijakan bank sentral AS pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan depan.
"Pasar 'wait and see', minggu depan FOMC meeting. Pasar sedikit kecewa karena sinyalnya cuma 25 bps 'cut'," kata Rully.
Sementara dari domestik, pasar juga menanti rilis data inflasi Juli 2019.
Kendati hingga siang ini melemah, Rully menilai rupiah masih berpeluang menguat kembali di bawah Rp14.000 per dolar AS.
"Bisa. Dalam beberapa hari ini masih di bawah 14.000," ujarnya.
Rully memperkirakan pekan depan rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.950 per dolar AS sampai Rp14.060 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.001 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.986 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Jumat pagi melemah 27 poin
Baca juga: Rupiah ditutup menguat 20 poin, The Fed diyakini lebih "dovish"
Baca juga: IHSG "menghijau" didukung penguatan rupiah
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019