Manajemen PT PLN (Persero) Induk Wilayah Papua dan Papua Barat segera merelokasi pembangkit diesel dari Atsi dan Timika untuk menunjang program listrik desa (lisdes) di tiga lokasi pedalaman Kabupaten Mimika yaitu Agimuga, Atuka, dan Kokonao.Kami mengupayakan tahun ini tiga lokasi itu sudah bisa dilistriki
Asisten Manajer Komunikasi PLN Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Septian Pujianto di Timika, Jumat, mengatakan jaringan listrik sudah dibangun di tiga lokasi itu sejak 2017 dan 2018.
Namun, hingga kini warga setempat belum menikmati listrik lantaran terkendala mobilisasi pembangkit diesel ke lokasi itu.
"Persoalan utamanya yaitu pengadaan pembangkit diadakan secara terpusat oleh PLN pusat. Upaya yang bisa kami lakukan dalam waktu dekat yaitu merelokasi dua unit pembangkit diesel dari Distrik Atsi, Kabupaten Asmat ke Atuka dan Kokonao masing-masing berkapasitas 100 kW. Sementara yang ke Agimuga akan direlokasi pembangkit diesel dari PLN UP3 Timika dengan kapasitas 500 kW. Kami mengupayakan tahun ini tiga lokasi itu sudah bisa dilistriki," kata Septian.
Septian menambahkan pengadaan pembangkit diesel kini semakin dibatasi oleh PLN lantaran lebih mengutamakan potensi listrik dari sumber energi baru terbarukan (EBT) seperti angin, air, dan panas bumi.
Sejak 2018 hingga 2019 ini, PLN Papua - Papua Barat diberikan target untuk dapat melistriki 777 desa di dua provinsi ujung timur Indonesia itu.
Hingga semester satu 2019, dari 777 desa di wilayah Papua dan Papua Barat, yang sudah bisa menikmati listrik baru 252 desa, yang terbanyak berada di wilayah Provinsi Papua Barat.
"Untuk Papua Barat cukup besar rasio elektrifikasinya, sekarang sudah sekitar 99 persen. Sementara di Provinsi Papua baru sekitar 52-54 persen karena kondisi geografis yang sulit terutama di sejumlah kabupaten wilayah pegunungan. Meski begitu kami terus berupaya melayani seluruh masyarakat Papua agar mereka yang tinggal di wilayah pegunungan dan pedalaman juga bisa menikmati listrik seperti mereka yang tinggal di daerah perkotaan," ujarnya.
Sejumlah kabupaten di wilayah Provinsi Papua yang masih minim rasio elektrifikasinya seperti Lanny Jaya, Intan Jaya, Mamberamo Tengah, dan Nduga.
Tantangan terberat untuk melistriki daerah-daerah tersebut yaitu kondisi geografis yang sulit untuk distribusi material dan bahan bakar, termasuk kondisi keamanan yang cukup rawan.
"Kami sangat mengharapkan dukungan dari masyarakat dan pemda setempat terutama dalam hal pembebasan tanah hak ulayat, belum lagi soal keamanan distribusi material dan BBM karena tidak jarang terjadi BBM yang kami angkut dengan pesawat terbang justru dicuri. Padahal, PLN tidak pernah memperhitungkan untung dan rugi untuk melayani kelistrikan di wilayah pedalaman Papua," kata Septian.
Baca juga: PLN Papua antisipasi lonjakan kebutuhan listrik selama PON 2020
Baca juga: KEIN minta PLN jamin kesiapan listrik untuk PON di Papua
Baca juga: Listrik mulai dinikmati puluhan kampung di pedalamam Distrik Warsa dan pantura Biak
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019