• Beranda
  • Berita
  • Pedagang sanggah gubuk liar digusur karena dipakai asusila

Pedagang sanggah gubuk liar digusur karena dipakai asusila

26 Juli 2019 15:56 WIB
Pedagang  sanggah gubuk liar digusur karena dipakai  asusila
Pedagang tanaman hias di Jalan Letjen Suprapto, Jakarta, Jumat (26/7/2019), kembali berjualan seperti biasa setelah gubuk liar miliknya dibongkar pada Kamis (25/7/2019). (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)
Beberapa pedagang tanaman hias, makanan dan minuman di sepanjang Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta, Jumat, menyanggah klaim gubuk liar yang mereka bangun jadi tempat asusila menyusul adanya penggusuran bangunan liar oleh Pemprov DKI di lokasi itu, Kamis.

Dari pengakuan beberapa pedagang, hanya satu gubuk yang jadi tempat asusila, sementara sebagian besar bangunan semi permanen di Jalan Letjen Suprapto itu digunakan untuk berdagang nasi, lauk pauk, serta minuman.

Udin, pedagang tanaman hias yang ditemui di lapaknya, Jumat, mengatakan gubuk semi permanen miliknya diperuntukkan untuk tempat berteduh sekaligus warung nasi dan lauk pauk

"Pelanggan saya biasanya karyawan BPJS, KONI yang biasanya datang buat makan siang. Pekerja konstruksi biasanya pesan makan buat makan pagi, siang, malam," kata Udin.

Namun, aktivitas dagang nasi itu pun otomatis berhenti saat gubuk liar yang jadi warungnya digusur, Kamis.

"Banyak pelanggan datang ke sini cuma ya kami libur dulu. Mereka sih mendoakan juga yang terbaik," kata Udin.

Menurut sepengetahuan Udin yang berjualan tanaman hias di lokasi itu sejak 2001, hanya ada satu gubuk liar yang jadi tempat asusila.

Lokasinya, kata Udin menjelaskan, ada di sisi kanan pintu masuk Gedung KONI DKI Jaya, di belakang tumpukan tanaman hias yang memenuhi sisi trotoar.

Senada dengan Udin, pedagang minuman yang gubuknya kena gusur, Taswin, mengatakan kegiatan asusila hanya ada di tempat tersebut.

"Saya merasa tertuduh gubuk saya dibilang buat 'jablay'. Tak ada itu di sini, silakan dicek. Ketika bilang itu, mereka (staf kelurahan, red) bilang gubuk saya kena imbas," kata Taswin yang telah berdagang sejak 1991.

Walaupun demikian, tak ada orang terlihat di lahan bekas gusur yang diklaim beberapa pedagang jadi tempat kegiatan asusila.

Dari pantauan di lokasi, hanya ada sisa jamban, dan fondasi bangunan, serta beberapa tanaman hias yang tersisa di lahan bekas gusur itu.
 
Lahan bekas gubuk liar di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta, Jumat (26/7/2019) kosong ditinggal pemiliknya setelah kena gusur pada Kamis (25/7/2019). (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)


Sebanyak 40 anggota Satpol PP dan jajaran Kelurahan Cempaka Putih Timur menggusur lima gubuk liar yang berada di sepanjang Jalan Letjen Suprapto, Kamis.

Menurut keterangan Lurah Cempaka Putih Timur, Shinta Purnama Sari, aksi itu dilakukan karena gubuk tersebut diduga jadi tempat asusila.

Ia pun mengatakan pihaknya berencana membangun taman dan jalur hijau di lahan bekas gusur tersebut.


Baca juga: DPRD DKI ingin masalah gubuk prostitusi ditangani serius

Baca juga: Gubuk liar kembali memenuhi bantaran Banjir Kanal Barat

 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2019