Lembaga kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI) berkomitmen menjaga kelestrarian hutan mangrove yang ada di Indonesia yang dibuktikan dengan telah melakukan penanaman dan pembuatan rumah-rumah pembibitan mangrove.Kita harus bersyukur atas karunia Allah SWT menjadi negara dengan kekayaan mangrove terluas di dunia. Sudah sewajarnya bila kita merenungkan pelajaran yang kita peroleh dalam mengelola mangrove kita selama ini, Kita jaga Mangrove, Mangrove akan menja
"PMI berkomitmen untuk menempatkan program penanaman mangrove dan penghijauan sebagai prioritas yang tinggi dalam pengurangan bencana dan adaptasi perubahan iklim," kata Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat Arifin M Hadi di Sukabumi, Jumat .
Menurutnya, penanaman mangrove ini dalam rangka mengatasi abrasi pantai dengan dukungan beberapa lembaga lainnya seperti Palang Merah Amerika (American Red Cross), USAID dan IPB, serta lembaga dunia usaha seperti PT Toyota, PLTU, BPI dan lain-lain.
Berbagai kegiatan sudah dilakukan pihaknya dalam upaya dari pengurangan risiko di daerah rawan bencana yang menjadi wilayah program yang meliputi Provinsi Jawa tengah, Provinsi Aceh dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Serta pada tahun ini cakupannya diperluas ke wilayah Bengkulu dan NTT melalui dukungan Palang Merah Jepang dan Australia.
Baca juga: PMI latih anak usia dini tentang pengurangan risiko bencana
Dengan membentuk dan membina para relawan desa yang tergabung dalam Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) untuk program pengurangan risiko terpadu berbasis masyarakat, PMI sudah menanam jutaan mangrove yang tersebar di beberapa wilayah.
Mangrove merupakan tanaman yang cukup hebat dalam menanggulangi abrasi, selain akarnya yang kuat mencengkeram tanah juga bisa memulihkan ekosistem pesisir. Tanaman ini bisa menjadi tempat hidupnya ikan, udang dan kepiting yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Ekosistem mangrove adalah tulang punggung perekonomian masyarakat Indonesia. Nilai ekonomi mangrove akan lebih tinggi lagi jika jasa ekosistem lainnya seperti melindungi infrastruktur pesisir dari erosi, gelombang, dan badai, ikut diperhitungkan. Tidak mengherankan jika pemerintah selama tiga dekade terakhir berupaya keras untuk menyelamatkan mangrove.
Baca juga: PMI bangun madrasah tsanawiyah ramah gempa di Sigi senilai Rp1miliar
"Kita harus bersyukur atas karunia Allah SWT menjadi negara dengan kekayaan mangrove terluas di dunia. Sudah sewajarnya bila kita merenungkan pelajaran yang kita peroleh dalam mengelola mangrove kita selama ini, Kita jaga Mangrove, Mangrove akan menjaga kita," tambahnya.
Arifin mengatakan ekosistem mangrove tidak hanya menjadi pelindung dari gelombang tsunami, namun juga menjadi tulang punggung perekonomian. Selain nilai ekonomi yang sangat tinggi, mangrove juga memberikan kontribusi lebih besar yaitu melindungi infrastruktur pesisir dari erosi, gelombang dan badai.
"Jadi kalau kita menjaga maka mangrove juga akan menjaga kita," katanya.
Baca juga: PMI terjunkan personil bantu korban gempa bumi Halmahera Selatan
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019