Denmark pada Jumat menyatakan negara itu menyambut suatu usul dari pemerintah Inggris untuk membuat misi angkatan laut pimpinan Eropa untuk memastikan keamanan pengiriman minyak melintasi Selat Hormuz dan akan mempertimbangkan kontribusi militer kelautan.
Inggris telah berupaya menyusun suatu misi di Hormuz, yang digunakan oleh tanker-tanker untuk mengangkut sekitar seperlima minyak dunia, setelah penyitaan oleh Iran atas kapal berbendera Inggris yang oleh London katakan sebagai tindakan "pembajakan negara".
Prakarsa itu mendapat dukungan awal dari Denmark, Prancis dan Italia, kata tiga diplomat senior pada hari Selasa.
"Pemerintah Denmark memandang positif kemungkinan kontribusi untuk prakarsa semacam itu," kata Menteri Luar Negeri Jeppe Kofod dalam sebuah pernyataan. "Inisiatif ini akan memiliki jejak Eropa yang kuat".
Dukungan berbeda dengan respons hangat yang ditunjukkan oleh sekutu Eropa untuk seruan Amerika yang serupa pertama kali disampaikan di NATO pada akhir Juni, yang ditentang oleh Prancis dan Jerman. Kedua negara itu khawatir aliansi militer pimpinan-AS akan terseret ke dalam kemungkinan konfrontasi dengan Iran.
Denmark sebagai anggota EU, adalah salah satu negara pelayaran terbesar di dunia dan rumah bagi perusahaan pengiriman peti kemas terbesar di dunia, A.P. Moller-Maersk, yang berlayar di kawasan dengan ketegangan tinggi.
"Angkatan Laut Kerajaan Denmark kuat dan mampu dan akan dapat memberikan kontribusi secara aktif dan efektif untuk jenis pertempuran seperti ini," kata Menteri Pertahanan Denmark Trine Bramsen.
Keputusan akhir masih akan dibahas di parlemen.
Baca juga: Kapal perang Inggris akan beri pengawalan di Selat Hormuz
Baca juga: Iran janji bakal amankan Selat Hormuz
Baca juga: Kapal yang melintasi Selat Hormuz diminta lapor ke AL Inggris
Pewarta: Maria D Andriana
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019