"Kebijakan baru ini adalah bagian mekanisme penyeragaman. Selama ini, anggota putri Paskibraka pakai rok, lalu ditarik dengan kaos kaki. Tapi tahun ini kita gunakan celana panjang," kata Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Asrorun Ni'am Sholeh, di Jakarta, Sabtu.
Asrorun mengatakan penggunaan rok bisa jadi sesuatu yang simpel bagi anggota Paskibraka saat bertugas mengibarkan bendera di Istana Negara, namun pakaian jenis tersebut dianggap menyulitkan gerakan saat baris berbaris.
Baca juga: Di balik seragam kebesaran Paskibraka
Dengan kebijakan baru mengenakan celana panjang, kata Asrorun, anggota putri Paskibraka bisa bergerak lebih mudah.
Jenis pakaian itu juga dinilai selaras dengan anggota putri yang selama ini berhijab.
Dikatakan Asrorun kebijakan baru itu sebelumnya telah melalui rangkaian koordinasi dengan berbagai instansi terkait.
"Hasil rapat koordinasi penggunaan celana panjang putri sudah dua kali rapat terbatas dan simulasi dengan lintas sektor. Kebijakan ini juga sudah diterapkan di lingkungan TNI dan Polri," katanya.
Kementeria Pemuda dan Olahraga sebelumnya telah menjaring total 68 tim Paskibraka formasi 2019 dari 34 provinsi di Indonesia.
Mereka saat ini tengah menjalani pelatihan di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPPON), Cibubur, mulai 26 Juli hingga 23 Agustus 2019 sebagai persiapan untuk menghadapi prosesi pengibaran Bendera Pusaka saat peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-74 di Istana Negara, Sabtu (17/7).
Baca juga: Gloria kembali kenakan seragam Paskibraka
Baca juga: Jasad Agustinus Korban Ryan Terbungkus Seragam Paskibraka
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019