"Kami ingin mengulang sukses tahun lalu dengan mengikuti salah satu pameran bergengsi di Makau," kata pelaksana Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong dan Makau, Mandala S Purba, kepada Antara di Beijing, China, Sabtu.
Di pamean yang digelar di Convention and Exhibition Centre, The Venetian Macao, Indonesia mendirikan satu anjungan tersendirii.
Beberapa produk unggulan Indonesia yang dipajang di anjungan tersebut, di antaranya hasil kerajinan tangan dalam bentuk pakaian, aksesori, sepatu, dan tas.
Baca juga: Indonesia ikuti pameran kuliner terbesar di Makau
Selain itu ada dekorasi rumah yang terbuat dari rotan, pengharum ruangan, kain sutera, tas kulit ular, batu perhiasan, perak, tanduk sapi, jajana, dan produk rempah-rempah khas Nusantara.
Ada sekitar 400 anjungan dari berbagai negara yang didirikan di atas lahan seluas 9.000 meter persegi.
Sekretaris Ekonomi dan Keuangan Wilayah Administrasi Khusus Makau Leong Vai Tac menyempatkan diri mengunjungi anjungan Indonesia.
Makau merupakan pasar potensial bagi produk-produk Indonesia agar bisa menembus pasar China, khususnya Provinsi Guangdong yang berbatasan darat dengan Makau.
Dengan adanya jembatan terpanjang di dunia yang menghubungkan Hong Kong-Makau-Zhuhai (Provinsi Guangdong), maka mempersingkat arus barang dan jasa.
Nilai ekspor Indonesia ke Makau pada 2018 mencapai 7.788.700 dolar AS.
Baca juga: Anak petani Magelang ikuti GSEA 2019 di Makau
Baca juga: Jembatan Hong Kong-Makau-Zhuhai terpanjang di dunia dibuka untuk umum
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019