PSSI adalah pihak yang paling dirugikan oleh penundaan laga leg kedua final Piala Indonesia 2018-2019 PSM Makassar versus Persija Jakarta, yang seharusnya berlangsung Minggu sore kemarin di Makassar, kata Deputi Sekjen PSSI Marshal Masita.
"Yang paling dirugikan itu PSSI. Kami bisa saja membereskan soal acara yang tertunda, tetapi bayangkan bagaimana reputasi kami," ujar Marshal di Makassar, Minggu malam tadi.
Menurut dia, penundaan membuat PSSI harus memberikan pengertian dan penjelasan kepada para sponsora, termasuk televisi.
Laga leg kedua final Piala Indonesia di Stadion Andi Mattalatta, Makassar itu semestinya ditayangkan langsung oleh dua stasiun televisi swasta yang menyatakan sudah siap mengudara pukul 15.30 WIB, tapi pertandingan batal digelar.
Kepastian itu bahkan keluar satu jam sebelum 'kick off'.
"Padahal siaran langsung itu bukan cuma tayangan, pasti ada ikatan iklan dengan sponsor. Belum tentu iklan yang sudah sepakat tampil di laga final mau bekerja sama lagi. Televisi juga pusing harus mengganti acara dengan yang lain," tutur Marshal.
Baca juga: Keputusan final Piala Indonesia di Makassar bergantung Komdis
Selain itu, dia melanjutkan, sponsor lainnya juga sudah menginvestasikan miliaran rupiah untuk membuat kegiatan dan memberikan dukungan untuk Piala Indonesia.
PSSI menyatakan siap menerima konsekuensi dari penundaan ini karena memang merekalah yang menjalin kemitraan dengan para sponsor.
"Saya tahu risikonya. Saya sudah berkirim surat kepada sponsor dan menyerahkan semuanya kepada mereka," kata Marshal.
Pertandingan leg kedua final Piala Indonesia 2019 antara PSM dan Persija di Makassar ditunda dengan alasan keamanan dan kenyamanan.
Pada leg pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno Minggu 21 Juli Persija menang 1-0.
Baca juga: Mayoritas pemain Persija menolak bermain kontra PSM
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019