Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab namun Boko Haram dan kelompok militan saingannya, ISIS di Afrika Barat (ISWA), adalah gerombolan-gerombolan yang kerap melancarkan serangan di wilayah itu.
Kepala pemerintahan setempat, Mohammed Bulama, mengatakan bahwa para penyerang membunuh 21 orang yang sedang dalam perjalanan dari upacara pemakaman yang mereka hadiri pada Sabtu (27/7). Sebanyak 44 lainnya dibunuh ketika mereka berupaya membangun kekuatan untuk mempertahankan diri.
Sejumlah orang juga mengalami luka dalam serangan tersebut, yang berarti bahwa jumlah korban meninggal kemungkinan akan bertambah, kata Bulama.
Presiden Muhammadu Buhari pada Minggu mengutuk serangan itu dan memerintahkan militer untuk memburu para pelaku, demikian bunyi pernyataan dari kantor kepresidenan Nigeria.
Borno menjadi pusat pemberontakan Boko Haram dan ISWA. Konflik di wilayah itu telah berlangsung selama satu dasawarsa dan, selama kurun waktu itu, para anggota militan telah membunuh ribuan orang. Konflik juga memaksa jutaan warga di kawasan itu mengungsi.
Menurut Pemerintah Nigeria, Boko Haram dan ISWA sudah dikalahkan cukup telak dan didepak dari daerah-daerah yang sebelumnya mereka kuasai. Namun, kelompok-kelompok militan itu terus melancarkan serangan dengan menargetkan kalangan warga sipil dan militer sebagai korban.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kelompok bersenjata Nigeria bebaskan empat sandera asal Turki
Baca juga: Pemrotes Syiah bentrok dengan polisi militer Nigeria
Baca juga: Mimpi buruk hantui siswi Nigeria yang pernah diculik Boko Haram
Baca juga: Presiden Nigeria Buhari memulai jabatan kedua yang penuh tantangan
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019