"Rehabilitasi ini dilakukan untuk mencegah perusakan lingkungan seperti kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) memasuki musim kemarau tahun ini," kata Pendiri Lembaga Lingkungan Hidup Jejak Bumi Indonesia Ogan Komering Ulu (OKU), Hendra A Setyawan di Baturaja, Senin.
Dia mengemukakan, rehabilitasi hutan dan lahan serta Daerah Aliran Sungai (DAS) Musi seluas 10.400 hektare (Ha) tersebut berada di kawasan Kabupaten OKU, OKU Selatan, Lahat, Pagar Alam dan Muara Enim.
"Termasuk kawasan DAS di Bengkulu, Sumsel seluas 8.000 Ha juga masuk dalam program pendampingan kami tahun ini," kata dia.
Untuk mewujudkan program tersebut, kata dia, saat ini pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi dan edukasi secara kontinyu kepada masyarakat dan petani agar tidak melakukan pembakaran hutan guna mencegah terjadinya karhutla.
"Karena ada sanksi tegas bagi pelaku pembakaran hutan sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.
Melalui sosialisasi ini, lanjut dia, masyarakat diberikan arahan untuk membangun inovasi dan kreatifitas dalam penggunaan lahan secara efektif yang bernilai ekonomi tinggi sehingga dapat menekan pengerusakkan lingkungan hidup termasuk pembakaran hutan dan lahan.
"Sosialisasi tersebut guna memberikan solusi bagi petani mengenai batasan-batasan dengan tidak menggarap lahan pertanian dengan cara dibakar," kata dia.
Baca juga: Jejak Indonesia OKU gelar kegiatan FGD penanggulangan Karhutla
Baca juga: Pemerintah lanjutkan program rehabilitasi untuk atasi kerusakan DAS
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019