Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofikasi (BMKG) Dodo Gunawan menyatakan pihaknya dapat membantu PT Pertamina untuk memetakan sebaran tumpahan minyak mentah di perairan utara Karawang.
“BMKG sebatas memodelkan berdasarkan penjalaran gelombang laut, kearah mana berpotensi sebaran minyak itu. Model itu sama seperti digunakan saat memetakan bencana letusan gunung untuk arah abu vukaniknya,” kata Dodo di Jakarta, Selasa.
Dodo mengakui saat ini tinggi gelombang terjadi di sejumlah perairan laut, khususnya yang berhadapan langsung dengan samudra. Karena itujika terjadi tumpahan minyak di lautan, akan merembet sesuai dengan perjalanan gelombang laut karena mengikuti arus karena kecepatan angin yang mempengaruhi tinggi gelombang.
“Teman-teman di metro maritim sudah mulai mencoba membuat model terkait tumpahan minyak tersebut,” ujar Dodo.
Namun, kata Dodo, sampai saat ini Pertamina belum melakukan koordinasi dengan BMKG terkait penanganan kasus itu khususnya pemetaan potensi wilayah sebar, walaupun pihaknya dapat menggunakan satelit untuk memotret arah tumpahan minyak itu.
Sebelumnya, Manager Kampanye Energi dan Perkotaan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) nasional, Dwi Sawung mencatat hingga Kamis (18/7), tumpahan minyak PT Pertamina di wilayah utara Karawang mengakibatkan 45,37 kilometer persegi lautan terdampak. Tumpahan minyak itu diduga telah mencapai Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan laporan nelayan setempat.
“Data luasan tercemar kami peroleh dari citra satelit ESA sentinel 1 yang bisa diakses oleh publik,” kata Sawung.
Sawung menyayangkan hingga saat ini Pertamina dan pemerintah belum juga mengeluarkan data atau pun citra satelit terkait potensi sebaran minyak mentah itu. Padahal kata Sawung, pemerintah memiliki teknologi untuk menghasilkan data itu dan hasilnya sangat dibutuhkan publik.
“Kami menggunkanan satelit asing, yang datanya kembali dapat diperbaharui tanggal 2 Agustus 2019 mendatang,” kata Sawung.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengakui jika sebaran tumpahan minyak mentah telah mencapai Sembilan desa di Karawang dan dua desa di Bekasi.
Namun, terkait dengan tumpahan minyak yang telah mencapai kepulauan seribu, dia menegaskan sampai saat ini pihaknya terus mengawasi arah tumpahan kemana, karena penanganan tetap dilakukan dengan semaksimal mungkin.
“Pengamatan sedang dilakukan untuk mengambil contoh dulu dan harus memastikan jika itu merupakan tumpahan minyak dari kejadian yang sama,” kata Fajriah.
Baca juga: Pemerintah upayakan terbaik atasi tumpahan minyak PHE ONWJ
Baca juga: Walhi: Tumpahan minyak mentah Pertamina sampai di Kepulauan Seribu
Baca juga: Walhi: 45 kilometer persegi lautan terdampak tumpahan minyak Pertamina
Pewarta: Fauzi
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019