"Saya merasa bangga uang pensiunan sebagai tenaga pengajar di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) itu, bisa mengantarkan ke tanah suci," kata Edi, di Asrama Haji Medan, Rabu.
Uang pensiunan sebagai dosen juga bisa membawa istrinya ke Mekkah. "Hal itu, tidak lain karena kehendak Yang Maha Kuasa," ujar Edi alumni Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tahun 1997.
Ia menyebutkan, niat untuk menunaikan ibadah haji ini, sudah cukup lama dipikirkan, namun baru kali ini terkabul. "Alhamdulillah, semoga bisa menjadi haji mabrur, dan kembali ke tanah air dengan selamat," katanya.
Edi Suwarso tergabung pada Kelompok Terbang (Kloter) 18 Embarkasi Medan dengan 388 calon haji berangkat ke tanah suci dari Asrama Haji Medan melalui Bandara Internasional Kuala Namu, Kabupaten Deli Serdang, Selasa, pada pukul 18.30 WIB.
Dari jumlah 388 tersebut, 311 dari Kabupaten Batu Bara, 56 orang dari Kota Medan, tujuh dari Kabupaten Dairi, dua dari Kota Padang Sidempuan, dua dari Kabupaten Tapanuli Utara, dan tiga dari Kabupaten Toba Samosir.
Ketua Kloter 18 Embarkasi Medan adalah Syahri Mauluddin Muhammad Bin Muhammad Silud. Panitia Haji mencatat, jamaah calon haji tertua atas nama Halimatussakdiah Zainal Abidin (94) dari Kota Medan, sedangkan, jamaah calon haji termuda Indra Amansyah Muhammad Nur (29) asal Kabupaten Batu Bara.
Data di Panitia Pemberangkatan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, warga Sumatera Utara yang berangkat menunaikan ibadah haji pada 2019 sebanyak 8.641 orang.
Baca juga: Calon haji lansia Mandailing Natal semangat ke Tanah Suci
Baca juga: Jamaah haji pensiunan PTPN 2 berangkat ke tanah suci
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019