Raab, yang dilantik pekan lalu sebagai bagian dari anggota kabinet pro-Brexit pimpinan Perdana Menteri Boris Johnson), akan memanfaatkan lawatan internasional pertamanya untuk menghadiri pertemuan tingkat menteri luar negeri ASEAN (Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara) di Bangkok.
"Sudah sekian lama perdagangan kita memusatkan perhatian pada Eropa. Kita perlu memperluas horison dan meningkatkan upaya dengan meraih peluang global yang begitu besar bagi Inggris," kata Raab dalam pernyataan menjelang berangkat ke Thailand.
"Perdagangan Inggris dengan kawasan ini sudah bernilai 36 miliar pound (sekitar Rp613 triliun) per tahun dan ada peluang bagi kita untuk meningkatkan perdagangan tersebut agar memberikan manfaat bagi bisnis dan konsumen Inggris," kata Raab, mengacu pada kawasan Asia Tenggara.
Di bawah kepemimpinan perdana menteri yang baru, Boris Johnson, Inggris dijadwalkan meninggalkan Uni Eropa (EU) pada 31 Oktober. Inggris tetap memisahkan diri pada tanggal itu terlepas dari ada atau tidak ada kesepakatan untuk mempertahankan aturan dagang dengan EU.
Menurut para pendukung Brexit, salah satu keuntungan berpisah dari EU adalah bahwa Inggris akan mempunyai kemampuan untuk membuat kesepakatan-kesepakatan bilateral baru daripada hanya bersandar pada perjanjian tingkat EU.
Negara-negara ASEAN terdiri dari Indonesia, Brunei, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Sumber: Reuters
Baca juga: Menteri Inggris bertemu Dubes negara ASEAN untuk perkuat hubungan
Baca juga: Inggris pererat hubungan dengan ASEAN antisipasi pasca-Brexit
Baca juga: Khawatir Brexit tanpa kesepakatan, kurs poundsterling bertahan di Asia
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019