Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin mengeluarkan peringatan dini tinggi gelombang mencapai 3 meter di perairan selatan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) atau laut Jawa bagian timur.Peningkatan arus gelombang laut tersebut terjadi lantaran sejumlah faktor. Di antaranya terdapat pola sirkulasi angin di utara Papua.
"Untuk beberapa hari ke depan, kapal nelayan, tongkang dan ferry mesti waspada karena potensi gelombang tinggi cukup besar terjadi," terang Staf Prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin, Muhammad Shaaimul Qadri di Banjarbaru, Rabu (31/7).
Shaaim mengungkapkan, peningkatan arus gelombang laut tersebut terjadi lantaran sejumlah faktor. Di antaranya terdapat pola sirkulasi angin di utara Papua.
Kemudian pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari Tenggara ke Barat Daya dengan kecepatan 4-25 knot. Sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya dari Timur ke Tenggara dengan kecepatan 4-25 knot.
Baca juga: BMKG prediksi cuaca Jakarta Kamis besok cerah berawan
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Selat Makassar bagian selatan, laut Halmahera, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera.
"Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut. Nah, perairan Kalimantan Selatan bagian selatan atau laut Jawa bagian timur serta perairan Kotabaru terkena imbasnya juga untuk saat ini," papar Shaaim.
Dibeberkan Shaaim juga, untuk bulan-bulan ini memang dari tahun ke tahun sering terjadi potensi gelombang tinggi. Sehingga pihaknya sigap memberikan peringatan dini agar insan maritim yang beraktifitas di laut bisa lebih waspada.
"Update selalu informasi kami di https://stamet.syamsudinnoor.bmkg.go.id atau media sosial Instagram @cuacakalsel dan Twitter cuacakalsel_bmkg. Terutama bagi nelayan dan kapal-kapal kecil dan sedang, karena batas aman gelombang di bawah 2 meter dengan kecepatan angin di bawah 15 knot," tandasnya.
Ditambahkan Shaaim, untuk prospek cuaca mingguan mulai 31 Juli hingga 5 Agustus 2019 mendatang, di wilayah Kalsel kondisi cuaca umumnya cerah berawan dengan suhu udara berkisar antara 21 hingga 34 derajat celcius serta kelembaban udara berkisar antara 45-97 persen.
Untuk angin umumnya bertiup dari arah tenggara hingga barat daya dengan kecepatan berkisar antara 5-35 kilometer perjam.
"Berpotensi hujan ringan lokal di sejumlah daerah di Kalsel. Dari sisi ancaman kebakaran lahan, tentu adanya hujan ini dapat mengurangi potensi karhutla dengan tidak munculnya hotspot atau titik api," pungkasnya.
Baca juga: BMKG temukan 18 titik panas dua hari terakhir di Aceh
Baca juga: BMKG siap bantu pertamina petakan sebaran tumpahan minyak mentah
Pewarta: Firman
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019