Kapolda Jambi Irjen Pol Muchlis AS kembali menegaskan dan mengingatkan seluruh perusahaan perkebunan maupun masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dalam membersihkan dan membuka lahan kebunnya, karena saat ini memasuki musim kemarau dan dikhawatirkan menimbulkan dan meluasnya titik api.Mari sama-sama kita jaga agar tidak terjadi karhutla, sejauh ini masih aman jangan ada yang memproduksi asap, kata Kapolda
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Provinsi Jambi kian hari kian meluas, data terakhir kebakaran sudah mencapai 110 hektare (ha) dan dua Kabupaten Batanghari dan Muarojambi telah berstatus siaga, karena kepolisian meminta perusahaan dan warga untuk tidak membakar lahannya, jika terbukti akan ditindak tegas, kata Muchlis AS, di Jambi Kamis.
Kapolda mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Selain itu, ia juga meminta agar warga tidak membuang puntung rokok atau bahan yang mudah terbakar lainnya yang bisa memicu kebakaran lahan dan hutan.
Baca juga: BPBD Jambi usulkan tiga helikopter untuk penanganan Karhutla
"Mari sama-sama kita jaga agar tidak terjadi karhutla, sejauh ini masih aman jangan ada yang memproduksi asap," kata Kapolda.
Saat ini patroli gabungan TNI- Polri terus dilalukan secara intensif di berbagai daerah. Selain itu TNI-Polri juga turut melakukan pemadaman api di sejumlah daerah. Tim juga telah melakukan patroli dan pemadaman di lokasi yang terjadi karhutla.
Baca juga: 30 titik panas terpantau di Jambi
Saat ditanya adakah tersangka atau pelaku karhutla yang sudah tertangkap, Muchlis menyebutkan hingga saat ini belum ada yang diamankam tetapi tidak menutup kemungkinan bisa terjadi.
BMKG Provinsi Jambi menyebutkan berdasarkan pantauan Sensor Modis (Satelit Terra & Aqua) dan Suomi NPP (Tingkat Kepercayaan lebih dari 50 persen) tanggal 1 Agustus 2019 pukul 05.00 WIB di wilayah Provinsi Jambi terdapat 53 titik panas atau hot spot.
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019